E-Dagang Bisa Jadi Solusi UKM

- Editor

Rabu, 10 Februari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perdagangan menggunakan internet atau e-dagang bisa menjadi solusi bagi usaha kecil dan menengah. Solusi itu untuk mengatasi kendala modal dan distribusi yang kerap dihadapi pelaku usaha kelompok ini.

Meski demikian, pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) tetap harus didampingi. Pendampingan ini untuk mengatasi keterbatasan dalam memanfaatkan peluang dagang tersebut.

Hal itu mengemuka dalam diskusi bertema “Peluang dan Tantangan Koperasi dan UKM dalam Bisnis E-Commerce”, di Jakarta, Selasa (9/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I ?Wayan Dipta mengatakan, ada studi yang menyatakan, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bisa meningkatkan akses pasar. “Melalui e-dagang, transaksi bisa lebih efisien dan efektif. Biaya bisa lebih rendah,” katanya.

Di sisi lain, lanjut Wayan Dipta, pelaku koperasi dan UKM kerap menghadapi tantangan dalam mengaplikasikan e-dagang, antara lain terkait infrastruktur jaringan dan pengetahuan.

“Belum semua pelaku koperasi dan UKM melek internet. Kendala lain adalah penguasaan bahasa Inggris ketika harus bertransaksi dengan pembeli dari luar negeri,” ujarnya.

Wayan Dipta berpendapat, pemerintah perlu terus mengawal peningkatan kemampuan sumber daya manusia pelaku koperasi dan UKM. Terutama, pelaku usaha yang bertransaksi melalui e-dagang.

Co-founder and Chief Financial Officer Bukalapak.comFajrin Rasyid menyatakan, pebisnis pemula kerap menghadapi dua kendala, yakni modal dan distribusi. “Pemanfaatan internet bisa mengatasi dua kendala tersebut. Banyak yang berjualan di internet tanpa modal besar,” katanya.

Fajrin menambahkan, distribusi pemasaran melalui e-dagang semakin luas. Lingkup distribusi meluas dari sekitar perumahan dan kampus hingga seluruh Indonesia, bahkan dunia.

Terkait penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN, menurut Fajrin, Indonesia yang memiliki populasi 40 persen dari total penduduk Asia Tenggara bisa menjadi sasaran penetrasi barang atau jasa.

“Hal yang penting dalam e-dagang adalah isi produk. Orang Indonesia harusnya lebih tahu pasar Indonesia,” kata Fajrin.

Artinya, pebisnis Indonesia memiliki keuntungan karena lebih akrab dengan keinginan dan masyarakat Indonesia dibandingkan dengan orang luar negeri yang mau menjual barang ke Indonesia.

Selain itu, MEA juga membuka peluang bagi pebisnis Indonesia untuk memanfaatkan 60 persen pasar di negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Saat ini, pengunjung terdaftar Bukalapak.com sekitar 5 juta. Adapun jumlah UKM yang terdata berjualan melalui jaringan Bukalapak.com sekitar 600.000 UKM. Angka tersebut rata-rata tumbuh 2 kali lipat per tahun.

“Ini menggambarkan e-dagang sedang tumbuh pesat di Indonesia. Tidak bermain di sini bisa terlambat,” katanya.

Menurut Fajrin, makin banyak barang yang diunggah penjual, persaingan semakin ketat karena barang kian banyak. Semakin banyak barang dijual, pembeli kian banyak. “Penjual yang belum berjualan pun tertarik berjualan,” ujarnya. (CAS)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Februari 2016, di halaman 19 dengan judul “E-Dagang Bisa Jadi Solusi”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB