Penelitian limbah kulit telur ayam sebagai pengganti tulang imitasi oleh siswa kelas XII SMA Negeri 3 Denpasar, Siti Nurmala Sari (17) dan Cokorda Gede Agung Prameswara (17), mendapatkan medali perunggu kategori inovasi di International Invention and Innovation, Katowice, Polandia, 23 Juni lalu. Keduanya merupakan kandidat yang lolos mewakili Indonesia, menyisihkan puluhan peserta lain dari sejumlah negara.
“Bangga karena penelitian ini mendapatkan apresiasi di ajang internasional dan selama pameran pun didatangi banyak pengunjung,” kata Siti bersama Gede di Denpasar, Bali, Senin (3/7).
Dalam penelitian, mereka memperoleh limbah kulit telur ayam dari penjual makanan, seperti martabak dan nasi goreng. Hasil penelitian mereka, kulit telur ayam bisa menggantikan pen yang biasa digunakan untuk tulang imitasi pada kasus patah tulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tulang imitasi dari kulit telur ayam ini, kata Siti, memiliki keunggulan, antara lain lebih murah, tidak berdampak ngilu bagi penggunanya seperti yang dikeluhkan pengguna pen, terbuat dari bahan herbal, dan lebih keras. Ia mencontohkan, tulang imitasi hasil penelitiannya dengan panjang 15 sentimeter dan diameter 3 sentimeter memerlukan waktu pembuatan tiga hari dengan biaya sekitar Rp 150.000.
“Tentu saja memerlukan proses, seperti pencampuran dengan bahan herbal lain serta ada sterilisasi kulit telur sebelum dipakai dan dijadikan bubuk,” ujar Gede.
Siti dan Gede juga lolos mewakili Indonesia pada akhir Juli mendatang setelah memenangi lomba karya ilmiah remaja LIPI 2016. Mereka akan bertolak ke Thailand dengan membawakan penelitian biofoam yang memanfaatkan limbah ampas tahu menggantikan kemasan styrofoam.
International Invention and Innovation merupakan ajang pertemuan para ilmuwan muda seluruh dunia. Dalam kegiatan yang berlangsung pada 22-23 Juni di Polandia ini, Indonesia menghadirkan dua tim.
Tim lain adalah tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia yang meraih medali emas di kategori inovasi. Penelitian mereka bertema “BG-Trole (Blood Glucose control equipment): A Novel Equipment to Decrease the Glycemic Index on White Rice as New Innovation for Prevent the Increasing of Blood Glucose on Diabetes Mellitus Type 2 Patient”. Mereka membuat alat untuk menurunkan kadar glukosa dalam nasi untuk menjaga agar kadar glukosa darah pasien diabetes tidak meningkat. (AYS)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 Juli 2017, di halaman 12 dengan judul “Dua Siswa SMA Negeri 3 Denpasar Peroleh Medali”.