Dorong Mutu Penulisan Riset

- Editor

Selasa, 29 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mendorong agar hasil riset dipublikasikan di jurnal bereputasi. Untuk itu, mutu penulisan riset perlu ditingkatkan agar jumlah publikasi internasional semakin banyak.

”Riset didorong untuk publikasi internasional. Kita punya banyak mahasiswa, tetapi umumnya tak diarahkan menulis yang baik. Nanti diarahkan untuk menulis yang baik agar dipublikasikan bersama dosennya,” kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dalam Bedah Kinerja 2018, Fokus Kinerja 2019, Senin (28/1/2019), di Jakarta.

SUCIPTO UNTUK KOMPAS–Menteri Ristekdikti Mohamad Nasir (ketiga dari kiri) berfoto bersama perwakilan media massa yang mendapat penghargaan sebagai media massa pendukung program Kemenristekdikti di Jakarta, Senin (28/1/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam acara Anugerah Media dan Jurnalis 2018 Kemristek dan Dikti, Kompas meraih penghargaan sebagai media massa pendukung program Kemristek dan Dikti yang diterima Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Tri Agung Kristanto. Media lain yang mendapat penghargaan sama adalah Tribunnews.com dan Metro TV.

Dua wartawan Kompas juga meraih penghargaan Tri Agung Kristanto, yakni Yuni Ikawati sebagai juara pertama jurnalis media cetak kategori ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun Ester Lince Napitupulu menjadi juara pertama jurnalis media cetak kategori pendidikan tinggi.

SUCIPTO UNTUK KOMPAS–Wartawan Kompas Ester Lince Napitupulu berfoto bersama Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dalam kegiatan Anugerah Media dan Jurnalis Award 2018 di Jakarta, Senin (28/1/2019).

Meningkat
Menurut Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemristek dan Dikti Muhammad Dimyati, pada 2015-2018, publikasi internasional Indonesia tumbuh 263,27 persen. Pada 2017, publikasi internasional Indonesia naik 64,61 persen menjadi 20.239 publikasi atau posisi ketiga di Asia Tenggara, mengalahkan Thailand.

Nasir menyatakan, Indonesia menerbitkan 30.924 publikasi internasional pada 2018, melampaui Singapura dengan total publikasi internasional 22.081. Pada 2017, Singapura ada di posisi kedua dengan 21.907 publikasi internasional. Malaysia ada di posisi pertama dengan 31.968 publikasi internasional meski jumlahnya turun.

Dalam Rapat Kerja Nasional Kemristek dan Dikti 2019, rekomendasi bidang riset dan pengembangan ialah peningkatan mutu publikasi yang melibatkan pimpinan perguruan tinggi, lembaga layanan pendidikan tinggi, dan lembaga pemerintah non-kementerian. ”Mahasiswa S-3 dan S-2 didorong menghasilkan publikasi internasional,” kata Nasir. (SUCIPTO)–EVY RACHMAWATI

Sumber: Kompas, 29 Januari 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Berita Terbaru

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB