Dorong Budaya Ilmiah Unggul untuk Indonesia 2045

- Editor

Rabu, 7 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Momen perayaan kemerdekaan saat ini digunakan ALMI untuk merenungkan kembali dan melihat lebih dalam bagaimana mempersiapkan Indonesia menyongsong 100 tahun.

KOMPAS/ADHITYA RAMADHAN—-Para ilmuwan muda yang tergabung dalam Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) berdiskusi tentang vaksin bersama wartawan di Jakarta, Jumat (21/9/2018).

Di tengah ketahanan pendidikan Indonesia yang sedang diuji pandemi Covid-19, sebanyak 50 ilmuwan muda Indonesia yang tergabung dalam Akademi Ilmuwan Muda Indonesia merefleksikan pemikiran untuk Indonesia menuju Kemerdekaan 100 tahun yang mencita-citakan lahirnya generasi emas Indonesia. Pendidikan yang diyakini sebagai ibu ilmu pengetahuan harus sejak dini membangun rasa ingin tahu dan budaya ilmiah untuk memajukan Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di webinar Kado Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Untuk Negeri, Selasa (17/8/2021), Ketua ALMI Sri Fatmawati mengatakan Indonesia yang saat ini merayakan 76 tahun kemerdekaan tidak boleh gagal membangun untuk menuju 100 tahun. “Kado ALMI ini sebagai ungkapan syukur kami pada semua pahlawan bangsa. Juga menunjukkan tekad dan dan komitmen ilmuwan yang tidak gentar meski menghadapi pandemi, yang justru sebagai modal Indonesia untuk maju,” kata dia.

Beragam karya dipersembahkan ALMI bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan Ke-76 yakni soft launching buku Karya ALMI yang berisi catatan kontribusi ilmuwan muda Indonesia melalui riset multidisiplin. Ada juga program scientist goes to school yang berkolaborasi dengan LAZIMU berupa peningkatan kapasitas guru dalam mengajarkan sains ke siswa. Program 1000 Botol Vitamin D3 yang berkolaborasi dengan OWSD-Indonesia berupa pembagian Vitamin D3 sebagai tanggap krisis di era pandemi, serta peluncuran buku Pesan Ilmuwan Muda untuk Indonesia Maju 2045 yang berisi refleksi dan harapan ALMI dalam menyongsong seabad Indonesia pada 2045.

Sri mengatakan Pesan Ilmuwan Muda untuk Indonesia Maju 2045 merupakan rangkuman kontemplasi dari 50 anggota ALMI tentang Indonesia Maju 2045. Rangkuman ini merupakan kelanjutan dari Visi Sains 2045, ekspresi ideal dan kesadaran kolektif dari para ilmuwan muda yang peduli dengan keanekaragaman hayati, harmoni kekayaan alam, serta kerukunan hidup berbangsa bagi generasi Indonesia emas.

Kontemplasi para ilmuwan muda tersebut dibagi dalam tujuh bagian. Identitas keragaman dan budaya Indonesia; kepulauan, kelautan, dan sumber daya hayati ; kehidupan, kesehatan, dan nutrisi; bumi, iklim dan alam semesta; bencana dan ketahanan masyarakat terhadap bencana; material dan sains komputasi; serta ekonomi masyarakat dan tata kelola.

“Semoga rangkuman kontemplasi menginspirasi inspirasi kaum muda untuk memahami problematika Indonesia dan melanjutkan estafet supaya menjadi garda terdepan yang bermoral melalui pengembangan ilmu pengetahuan,” ujar Sri.

Bangun budaya ilmiah
Wakil Ketua ALMI Bidang Sains dan Masyarakat Iqbal Elyazar mengatakan momen perayaan kemerdekaan saat ini digunakan ALMI untuk merenungkan kembali dan melihat lebih dalam bagaimana mempersiapkan Indonesia menyongsong 100 tahun. “Indonesia 2045 perlu membangun budaya ilmiah unggul. Ilmuwan harus menjadi ujung tombak dalam membangun budaya ilmiah,” ujarnya.

Namun, ketahanan pendidikan Indonesia diuji akibat pandemi. Kondisi ini membuka jalan alternatif dan sumber belajar sekaligus kesempatan berkolaborasi. Karena itu, pendidikan harus dioptimalkan untuk membangun rasa ingin tahu dan budaya ilmiah.

Iqbal mengatakan ilmuwan Indonesia bertanggung jawab menjadi yang terdepan dan selalu sigap memberikan solusi ilmiah dan praktis bagi persoalan bangsa dan negara. Untuk itu, kebebasan akademik dan jaminan kebebasan berekspresi menjadi karakter masyarakat berbudaya ilmiah.

“Indonesia 2045 harus jadi lebih makmur. Para peneliti harus berbarengan melakukan perjuangan di dunia akademik dan kebijakan publik. Saatnya ilmuwan sebagai bagian masyarakat intelektual tidak hanya berkutat di laboratorium dan jalan sunyi, tapi membantu masyarakat menghadapi masalah yang dihadapi,” kata Iqbal.

Direktur Program ALMI Tuswadi mengatakan ALMI–LAZIMU menggelar Scientist Goes to School untuk siswa dan pendidik. Tujuan program ini untuk meningkatkan motivasi, keilmuan, dan kapasitas intelektual guru dan anak didik, sambil menyampaikan terus pesan inspiratif di buku ALMI. Kegiatan dilaksanakan 12 kali secara virtual, dengan target 200 guru dan 500 siswa.

“Tema dikembangkan sesuai kebutuhan di dunia pendidikan. Kegiatan ini diharapkan akan memberi warna baru bagaimana cara memproses pembelajaran di masa pandemi untuk membantu pengembangan daya dan kapasitas intelektual siswa dan guru,” kata Tuswadi.

Rujukan dunia
ALMI berharap adanya terobosan ekosistem riset dan inovasi dengan investasi sains yang strategis dan visioner agar mampu menghadapi ketidakpastian. Akademisi dari berbagai disiplin ilmu perlu melakukan penelitian yang tidak hanya mengembangkan ilmu dasar tapi juga mendukung penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah berbasis bukti ilmiah untuk Indonesia maju.

Iqbal menekankan Indonesia untuk mengembangkan sains masa depan. Sebab, Indonesia bagian penting dari keanekaragaman hayati di bumi. Potensi Indonesia untuk terdepan dalam sains dengan kekayaan hayati yang dimiliki harus dilakukan serius.

Pandemi menunjukkan keterkaitan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan dengan konsep lintas ilmu. Indonesia bisa menjadi laboratorium riset penyakit tropis dunia dan menjadi keistimewaan Indonesia untuk menerapkan penelitian penyakit tropis.

Adapula keanekaragaman kondisi geologi yang merupakan laboratorium alam yang lengkap untuk memacu Indonesia menjadi rujukan dunia dalam kebumian dan pengembangan energi bersih terbarukan. Keberagaman budaya Indonesia sebagai ekspresi seni masyarakat juga bisa jadi sumber riset seni dan desain dari budaya Indonesia yang melahirkan peluang ekonomi kreatif. Potensi ekonomi kelautan atau blue economy dengan biodiversitas adalah keunggulan komparatif.

“Indonesia perlu technoprneuer yang mampu membawa solusi pada masalah bangsa, membawa kearifan lokal menjadi diskursus global dan konteks ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi,” jelas Iqbal.

Lanjutkan reformasi pendidikan
Sementara itu, Presiden Joko Widodo saat Pidato Presiden RI saat menyampaikan keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang APBN Tahun Anggaran 2022 beserta nota keuangannya, Senin (16/8), mengatakan pembangunan SDM tetap menjadi agenda prioritas Indonesia untuk memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi. Indonesia harus menyiapkan sumber daya manusia yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global dengan tetap mengamalkan nilai-nilai Pancasila, berakhlak mulai, dan menjaga jati diri budaya bangsa.

Untuk peningkatan produktivitas dan kualitas SDM disiapkan anggaran pendidikan Rp 541,7 triliun. Kebijakan diarahkan untuk melanjutkan reformasi pendidikan.

Presiden memaparkan reformasi pendidikan dilaksanakan dengan penekanan pada tiga hal yakni peningkatan kualitas SDM melalui penguatan pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah penggerak; pemerataan sarana dan prasarana pendidikan; serta menyelesaikan mismatch pendidikan dengan penguatan pendidikan vokasi, pengembangan riset terapan dan inovasi yang tersambung dengan industri dan masyarakat, program magang dan teaching industry, serta pelaksanaan program merdeka belajar.

Pemerintah berkomitmen memperkuat investasi pemerintah di bidang pendidikan, antara lain mendukung perluasan program beasiswa, adopsi teknologi informasi dan komunikasi, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, dan pengembangan riset dan inovasi.

Oleh ESTER LINCE NAPITUPULU

Editor: ICHWAN SUSANTO

Sumber: Kompas, 18 Agustus 2021

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB