Doktor “Honoris Causa” untuk Mendiknas

- Editor

Senin, 28 Maret 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Universiti Teknologi Malaysia Johor Bahru, Malaysia, memberikan gelar doktor honoris causa kepada Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh. Penganugerahan gelar tersebut dilakukan Sultanat (istri Sultan Johor Bahru) Zarith Sofiah binti almarhum Sultan Idris Shah, yang menjadi pemimpin UTM.

Pemberian gelar itu bersamaan dengan wisuda ke-46, yang mewisuda 8 doktor dan 15 master asal Indonesia. Turut hadir dalam acara itu rektor Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Negeri Surabaya.

Dalam pidatonya, Nuh menekankan, keunggulan perguruan tinggi tidak untuk dipertandingkan, tetapi dikolaborasikan demi kepentingan masyarakat yang lebih besar. Untuk itu, falsafah perguruan tinggi bukan saling menjatuhkan, melainkan saling bekerja sama, yang bisa diwujudkan, salah satunya, dalam bentuk publikasi ilmiah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Kerja sama bidang pendidikan diperlukan. Kami mengajak UTM memperluas kerja sama yang lebih erat dan harmonis lagi dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia,” kata Nuh, Sabtu (26/3).

Menurut Nuh, membangun kerja sama yang erat antarperguruan tinggi di kawasan ASEAN sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing global. Untuk membangun kerja sama tersebut, perlu rasa saling memahami, mengerti, percaya, dan menguntungkan satu sama lain.

”Keempat pilar ini penting sebagai landasan menjalin kerja sama. Tentu saja dengan terlebih dahulu melihat kebutuhan masing-masing,” katanya.

Sebelum masuk ke dalam jajaran anggota kabinet, Mohammad Nuh pernah menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. (*/LUK)

Sumber: Kompas, 28 Maret 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB