Universiti Teknologi Malaysia Johor Bahru, Malaysia, memberikan gelar doktor honoris causa kepada Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh. Penganugerahan gelar tersebut dilakukan Sultanat (istri Sultan Johor Bahru) Zarith Sofiah binti almarhum Sultan Idris Shah, yang menjadi pemimpin UTM.
Pemberian gelar itu bersamaan dengan wisuda ke-46, yang mewisuda 8 doktor dan 15 master asal Indonesia. Turut hadir dalam acara itu rektor Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Negeri Surabaya.
Dalam pidatonya, Nuh menekankan, keunggulan perguruan tinggi tidak untuk dipertandingkan, tetapi dikolaborasikan demi kepentingan masyarakat yang lebih besar. Untuk itu, falsafah perguruan tinggi bukan saling menjatuhkan, melainkan saling bekerja sama, yang bisa diwujudkan, salah satunya, dalam bentuk publikasi ilmiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Kerja sama bidang pendidikan diperlukan. Kami mengajak UTM memperluas kerja sama yang lebih erat dan harmonis lagi dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia,” kata Nuh, Sabtu (26/3).
Menurut Nuh, membangun kerja sama yang erat antarperguruan tinggi di kawasan ASEAN sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing global. Untuk membangun kerja sama tersebut, perlu rasa saling memahami, mengerti, percaya, dan menguntungkan satu sama lain.
”Keempat pilar ini penting sebagai landasan menjalin kerja sama. Tentu saja dengan terlebih dahulu melihat kebutuhan masing-masing,” katanya.
Sebelum masuk ke dalam jajaran anggota kabinet, Mohammad Nuh pernah menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. (*/LUK)
Sumber: Kompas, 28 Maret 2011