Desain Dasar Bandara Kulon Progo Siap Dikaji Ulang

- Editor

Selasa, 31 Oktober 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengakomodasi risiko tsunami, desain dasar Bandara Internasional Kulon Progo, DI Yogyakarta, siap dikaji ulang. Hal-hal yang dikaji ulang antara lain soal tinggi lantai terminal untuk evakuasi, ruang utilitas, serta alur pergerakan penumpang dan staf bandara.

“Desain dasar pasti di-review (dikaji ulang) lagi,” kata Senior Vice President Head of Building Division PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Anton Satyo Hendriatmo seperti dilaporkan wartawan Kompas, Gesit Ariyanto, dari Kochi, Jepang, Senin (30/10). PT PP Tbk dan PT Angkasa Pura I menjadi investor dan pelaksana proyek Bandara Kulon Progo.

Tim juga menjajaki kemungkinan membuat kontrak kerja sama dengan ahli manajemen tsunami untuk mengkaji desain dasar dan konsultan teknis untuk mendampingi pengerjaan proyek di lapangan. Diharapkan, akhir 2017 konsultan-konsultan dari Jepang itu sudah mulai bekerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemarin, tim pembangunan proyek bandara yang mengunjungi perusahaan konsultan, ahli, dan dua bandara rentan gempa dan tsunami di Jepang, yaitu Sendai dan Kochi, memutuskan siap mengakomodasi filosofi bandara, yakni keselamatan manusia yang utama.

“Sebaiknya ada pertemuan lagi di Indonesia untuk memastikan besar magnitude gempa dan tinggi tsunami di Kulon Progo,” kata Guru Besar Kegempaan, yang juga Kepala Pusat Penelitian Mitigasi Bencana Institut Teknologi Bandung, dan Ketua Tim Peta Gempa Indonesia 2017 Masyhur Irsyam. Selain Masyhur, turut dalam kunjungan ke Jepang, akademisi bidang teknik sipil dan kebencanaan dari ITS, UGM, dan Universitas Diponegoro.

Bandara Internasional Kulon Progo dalam proses pembangunan di Kecamatan Temon. Landas pacu tahap pertama sepanjang 3.250 meter dengan lebar 60 meter. Jarak landas pacu dengan pantai selatan sekitar 400 meter. Daerah itu rentan terdampak gempa dan tsunami. Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, magnitudo gempanya M 8,5 dengan tinggi tsunami 15 meter (bukan 15 sentimeter).

Menurut Kepala Departemen Perencanaan Proyek PT Angkasa Pura I Pribadi Maulana, kunjungan ke Jepang akan diikuti perubahan desain, seperti fungsi terminal sebagai ruang evakuasi, penempatan ruang utilitas (kelistrikan), ruang logistik, dan alur penumpang. “Masih ada yang lain, tetapi perlu pemantapan lagi,” katanya.

Di Bandara Kochi yang rentan tsunami besar, ruang evakuasi disiapkan di lantai tiga yang paling atas (rooftop), berikut cadangan logistik bagi 800 orang selama tiga hari. General Manager Proyek Bandara Kulon Progo Andek Prabowo menyatakan, pihaknya siap melaksanakan desain yang dikaji ulang.

Sumber: Kompas, 31 Oktober 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB