Artikel | Sabtu, 20 Februari 2010 - 06:41 WIB
Hampir semua tanah rata di dekat ceruk air kecil, seperti halnya dengan lereng-lereng landai yang berdekatan dengan sungai-sungai primer di Siberut telah menjadi ladang….
Artikel | Jumat, 19 Februari 2010 - 16:00 WIB
Konon, nama besar tak selalu ditopang kejujuran. Tidak jarang kejujuran harus dikorbankan demi merajut popularitas, entah itu berbentuk gelar, jabatan, pangkat atau kekayaan. Bahkan,…
Artikel | Jumat, 19 Februari 2010 - 15:54 WIB
Wajah perguruan tinggi Indonesia kembali biru-lebam. Seorang guru besar Jurusan Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan dituduh melakukan plagiarisme atau penjiplakan tulisan Carl Ungerer, penulis…
Artikel | Rabu, 1 Juli 2009 - 05:23 WIB
Sejarawan LIPI, Prof Dr Taufik Abdullah, yang serius itu ternyata juga bisa bergurau. Ketika mewawancarai seorang calon peneliti bidang ilmu-ilmu sosial Lembaga Ilmu Pengetahuan…
Artikel | Featured | Sabtu, 21 Maret 2009 - 10:34 WIB
TULISAN M. Sholahuddin di Jawa Pos (17/3) berjudul Berbohong dengan Statistik perlu dibahas lebih lanjut. Bukan hanya untuk memberikan sisi lain dari pihak penggiat…
Artikel | Featured | Selasa, 17 Maret 2009 - 10:37 WIB
Dalam wall (dinding) situs jejaring sosial terbesar, Anas Urbaningrum menuliskan bahwa hasil survei CSIS, LP3ES, LIPI, dan Puskapol UI menempatkan Partai Demokrat pada urutan…
Artikel | Kamis, 22 Januari 2009 - 11:34 WIB
Harian Kompas selama dua hari berturut-turut (4-5 Januari 2009) mengetengahkan berita yang sungguh merisaukan sekaligus nalar dan nurani, yaitu pemerintah membangun melalui perusakan untuk…
Artikel | Rabu, 3 September 2008 - 11:08 WIB
Salah satu ucapan Presiden yang disambut hangat di dalam dan di luar DPR adalah keputusan mewujudkan anggaran 20 persen APBN untuk pendidikan. Sambutan ini…
Artikel | Berita | Rabu, 7 Mei 2008 - 09:14 WIB
”Saya yakin bahwa suatu hari air akan digunakan sebagai bahan bakar bahwa hidrogen dan oksigen yang menyusunnya, digunakan sendiri-sendiri atau bersama-sama, akan menjadi sumber…
Artikel | Selasa, 25 Juli 2006 - 19:43 WIB
Setelah terjadi gempa dan tsunami di Aceh, Yogyakarta, Pangandaran, serta Gorontalo, masyarakat bertanya-tanya mengapa tidak didahului peringatan dari pemerintah? Ke mana para ahli gempa?