Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi sedang mengembangkan teknologi kereta ringan atau LRT (light rail transit) karya anak bangsa. Hal itu bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam memajukan teknologi transportasi.
Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa (TIRBR) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Wahyu Widodo mengungkapkan pihaknya berhasil menguasai desain teknologi LRT Jakarta Bogor, Depok, dan Bekasi.
“Desain teknologi LRT Jabodebek ini merupakan pengembangan dari LRT yang telah beroperasi di Palembang,” ungkapnya dalam siaran pers terkait kunjungannya ke PT INKA Madiun, Jumat (9/11/2018), di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wahyu menegaskan, pihaknya akan mendorong industri dalam negeri yakni PT INKA, memiliki kesiapan teknologi untuk memproduksi kereta sesuai dengan kebutuhan nasional. Dalam hal ini menerapkan teknologi persinyalan, seperti kereta tanpa masinis di negara maju.
DOK HUMAS BPPT–inspeksi BPPT pada bodi kereta LRT di PT INKA Madiun Jumat (9/11/2018). Inspeksi dipimpin Deputi bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Wahyu Widodo Pandu.
“Kami siap untuk mendorong aspek TKDN (tingkat komponen dalam negeri) LRT Jabodebek, sesuai dengan arahan Presiden RI. Ke depan, kami juga kembangkan teknologi signalling atau persinyalan, agar LRT bisa jalan otomatis, atau dipandu dari jauh,” ujarnya.
Wahyu menjelaskan, PT INKA telah memiliki fasilitas yang mumpuni untuk produksi kereta api, baik dari segi kapasitas maupun kualitas. Hal itu ditunjang dengan BPPT yang juga memiliki fasilitas uji, peranti lunak dan tenaga kerja atau SDM yang mumpuni untuk meningkatkan daya saing PT INKA.
Inspeksi
Sementara itu Kepala Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur BPPT, Sudarmadi, melaporkan tim nya tengah melakukan inspeksi terhadap badan kereta (carbody) LRT Jabodebek di fasilitas PT INKA Madiun. ” Kami menguji uji kekuatan struktur kereta LRT Jabodebek ini. Bagaimana jika diberi beban yang besar, dapat terus berjalan dengan aman,” paparnya.
Direktur Pusat Teknologi Industri Permesinan BPPT, Barman Tambunan menambahkan, saat ini BPPT berfokus untuk menyiapkan aspek keamanan desain teknologi untuk LRT Jabodebek. Aspek Reliability, Availability, Maintainability and Safety (RAMS) yang menjadi titik perhatian.
Menurut Barman yang juga menjadi Kepala Program LRT BPPT, pihaknya juga melaksanakan pemeriksaan atau review, validasi, dan verifikasi desain, manajemen proyek, serta pengawasan terhadap mutu proses.
Direktur Teknologi dan Komersial PT INKA Agung Sedaju, mengharapkan pihaknya terus mendapat dukungan pemerintah, dalam program LRT Jabodebek ini. “PT INKA dengan dukungan BPPT siap menjalankan program LRT Jabodebek ini. Semoga kami terus mendapat dukungan dari pemerintah,” harapnya.
Pada kesempatan sama, Kepala Pusat Pelayanan Teknologi BPPT, Yenni Bachtiar menjelaskan kerja sama antara BPPT dan PT INKA juga melibatkan perguruan tinggi. Sejumlah perguruan tinggi yang terlibat antara lain, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada.
Yenni meyakini kerja sama dalam pembangunan infrastruktur akan memerkuat konektivitas nasional hingga berdampak pada meningkatnya aktivitas perekonomian di Tanah Air.–YUNI IKAWATI
Sumber: Kompas, 9 November 2018