Boediono; Sejarah Ekonomi Indonesia

- Editor

Selasa, 22 Desember 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lama menghabiskan hidup dan karier di birokrasi dan pemerintahan tak mengurangi ciri akademisi seorang Boediono (73), Wakil Presiden RI periode 2009-2014. Salah satunya adalah membaca dan menulis buku.

Minggu (20/12) pagi, Pak Boed tampak asyik memilih-milih buku di sebuah toko besar di kawasan Senayan, Jakarta. Tak kurang dari setengah jam, ia ada di seksi buku-buku tentang Indonesia. Ia juga menikmati buku-buku lama tentang Indonesia yang ikut dipajang bersama buku-buku baru.

“Ya, saya ingin menulis buku tentang sejarah ekonomi Indonesia,” ujar mantan wapres ini dengan sumringah. Boediono tampak jauh lebih segar setelah tak lagi menjabat di pemerintahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Masih mengikuti perkembangan politik, Pak?”

“Oh, tidak,” jawabnya sambil tersenyum simpul yang khas.

8c85796aaa2c4b41b0addba022a060c6KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Sebagai Guru Besar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (sejak tahun 2007), Boediono sudah banyak menulis buku, termasuk buku teks, dan artikel tentang ekonomi. Doktor dalam ekonomi bisnis dari Wharton School, University of Pennsylvania di AS (1979) ini kini juga aktif mengajar kembali, dunia yang sangat ia cintai.

Ketika ditanya apakah lebih banyak menghabiskan waktu di Yogyakarta, Pak Boed menjawab, “Ya, banyak yang menginginkan begitu, tetapi saya senang bagi-bagi waktu di sana dan di sini.”

Selamat menulis, Pak Boed, semoga lahir pencerahan tentang ekonomi nasional yang belum kunjung baik.(NIN)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Desember 2015, di halaman 32 dengan judul “Sejarah Ekonomi Indonesia”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
Pemuda Jombang ini Jelajahi Tiga Negara Berbeda untuk Menimba Ilmu
Mochammad Masrikhan, Lulusan Terbaik SMK Swasta di Jombang yang Kini Kuliah di Australia
Usai Lulus Kedokteran UI, Pemuda Jombang ini Pasang Target Selesai S2 di UCL dalam Setahun
Di Usia 25 Tahun, Wiwit Nurhidayah Menyandang 4 Gelar Akademik
Cerita Sasha Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Unair, Pernah Gagal 15 Kali Tes
Sosok Amadeo Yesa, Peraih Nilai UTBK 2023 Tertinggi se-Indonesia yang Masuk ITS
Profil Koesnadi Hardjasoemantri, Rektor UGM Semasa Ganjar Pranowo Masih Kuliah
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Kamis, 28 September 2023 - 15:05 WIB

Pemuda Jombang ini Jelajahi Tiga Negara Berbeda untuk Menimba Ilmu

Kamis, 28 September 2023 - 15:00 WIB

Mochammad Masrikhan, Lulusan Terbaik SMK Swasta di Jombang yang Kini Kuliah di Australia

Kamis, 28 September 2023 - 14:54 WIB

Usai Lulus Kedokteran UI, Pemuda Jombang ini Pasang Target Selesai S2 di UCL dalam Setahun

Minggu, 20 Agustus 2023 - 09:43 WIB

Di Usia 25 Tahun, Wiwit Nurhidayah Menyandang 4 Gelar Akademik

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB