Lama menghabiskan hidup dan karier di birokrasi dan pemerintahan tak mengurangi ciri akademisi seorang Boediono (73), Wakil Presiden RI periode 2009-2014. Salah satunya adalah membaca dan menulis buku.
Minggu (20/12) pagi, Pak Boed tampak asyik memilih-milih buku di sebuah toko besar di kawasan Senayan, Jakarta. Tak kurang dari setengah jam, ia ada di seksi buku-buku tentang Indonesia. Ia juga menikmati buku-buku lama tentang Indonesia yang ikut dipajang bersama buku-buku baru.
“Ya, saya ingin menulis buku tentang sejarah ekonomi Indonesia,” ujar mantan wapres ini dengan sumringah. Boediono tampak jauh lebih segar setelah tak lagi menjabat di pemerintahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Masih mengikuti perkembangan politik, Pak?”
“Oh, tidak,” jawabnya sambil tersenyum simpul yang khas.
Sebagai Guru Besar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (sejak tahun 2007), Boediono sudah banyak menulis buku, termasuk buku teks, dan artikel tentang ekonomi. Doktor dalam ekonomi bisnis dari Wharton School, University of Pennsylvania di AS (1979) ini kini juga aktif mengajar kembali, dunia yang sangat ia cintai.
Ketika ditanya apakah lebih banyak menghabiskan waktu di Yogyakarta, Pak Boed menjawab, “Ya, banyak yang menginginkan begitu, tetapi saya senang bagi-bagi waktu di sana dan di sini.”
Selamat menulis, Pak Boed, semoga lahir pencerahan tentang ekonomi nasional yang belum kunjung baik.(NIN)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Desember 2015, di halaman 32 dengan judul “Sejarah Ekonomi Indonesia”.