Badan Siber Nasional Dibentuk

- Editor

Rabu, 7 Januari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pertahanan siber Indonesia dinilai rentan terhadap serangan negara lain. Pemerintah berencana membentuk Badan Siber Nasional yang akan mengoordinasi keamanan siber di semua kementerian dan lembaga negara.


”Kami sedang merumuskan struktur organisasinya. Dalam waktu dekat, lembaga ini akan terbentuk,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara seusai bertemu Presiden Joko Widodo, Selasa (6/1), di Jakarta.

Menurut Rudiantara, fungsi pertahanan siber bukan hanya untuk bertahan, melainkan juga harus bisa untuk melawan jika ada serangan. Nantinya Badan Siber Nasional itu akan mengoordinasi seluruh potensi di kementerian dan lembaga negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski ancaman serangan siber di Indonesia tak separah di Korea Utara, ancaman itu tetap ada. ”Serangan siber bisa dideteksi dari negara mana saja. Namun, perlu dipastikan apakah serangan itu sengaja ditujukan ke Indonesia atau dimanfaatkan untuk menyerang negara lain,” katanya.

283386_pegiat-internet-dukung-pembentukan-badan-cyber-nasional_663_382Pada era digital saat ini, lanjut Rudiantara, dibutuhkan pertahanan siber yang mampu menangkis serangan asing. ”Tidak mungkin pertahanan dilakukan hanya mengandalkan peralatan militer konvensional,” ujarnya.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, belum ada lembaga yang memagari pertahanan siber di Indonesia. Pertahanan siber bersifat sektoral di setiap kementerian dan lembaga negara. ”Sistem di PLN (Perusahaan Listrik Negara) bisa diserang dari luar. Begitu juga dengan sistem perbankan,” kata Tedjo.

Rencana pembentukan Badan Siber Nasional itu dibicarakan dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo. Selain Tedjo dan Rudiantara, hadir pula Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

Mutlak diperlukan
Menurut Ruby Alamsyah, praktisi siber media, ancaman terhadap infrastruktur strategis Indonesia bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, sistem keamanan siber mutlak diperlukan, baik untuk menangkal serangan peretasan dan penyebaran program yang bisa merusak atau mengganggu sistem teknologi maupun serangan lebih tinggi berupa advanced persistent threat.

Kesadaran membangun sistem pertahanan siber, kata Ruby, merupakan hal positif. Harapannya, sektor-sektor milik pemerintah terlindungi dan kerugian negara dapat dihindari. Serangan siber terjadi saat penyadapan pihak tertentu pada saluran komunikasi pejabat pemerintahan Indonesia.

Bahkan, Joko Widodo pernah disadap ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. (NDY)

Sumber: Kompas, 7 Januari 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Haroun Tazieff: Sang Legenda Vulkanologi yang Mengubah Cara Kita Memahami Gunung Berapi
BJ Habibie dan Teori Retakan: Warisan Sains Indonesia yang Menggetarkan Dunia Dirgantara
Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:05 WIB

Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer

Jumat, 13 Juni 2025 - 08:07 WIB

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:47 WIB

Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan

Berita Terbaru

Artikel

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Jumat, 13 Jun 2025 - 08:07 WIB