Baca Ini Dulu Sebelum Cari Kerja!

- Editor

Rabu, 13 Juni 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Setelah lulus, kalau nggak meneruskan ke S2 ya langsung kerja.

Atau, kalau mampu, bisa langsung dua-duanya. Nah, buat Campusers yang siap melangkah ke dunia karir, simak wawancara Campus Life dengan Sandi Widjaja, HRD & GA Manager at PT. Kalbe Farma Tbk.

CL: Apa saja kriteria HRD dalam menyeleksi calon pelamar dari lulusan perguruan tinggi?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kriteria yang pasti berdasarkan persyaratan jabatan yang dibutuhkan. Seperti misalnya IPK min 2,75 , jurusan/fakultas yang relevan, dlsb. Terkadang ada permintaan asal perguruan tinggi juga. Misalnya untuk posisi Finance Accounting dari Atma Jaya, untuk Brand Management min S2 dari Prasetya Mulya, UGM, PPM, UI, dlsb.
CL: Faktor apa saja yang menentukan besar kecil gaji?

Mengenai gaji sebenarnya kita sudah ada Salary Structure yang menjadi guidance penentuan salary seseorang. Untuk setiap golongan kita memiliki batas Minimum dan Maximum-nya. Salary structure itu didapat dr hasil survey yang kita beli berdasarkan hasil survey gaji untuk industri Farmasi. Penentuan gaji sendiri biasanya mempertimbangkan pengalaman kerja, pengalaman organisasi-nya kalau fresh grad, dan skill yang dikuasai.
Kalau IPK biasanya sih sejauh itu msh memenuhi standar minimal, tidak terlalu menjadi pertimbangan. Pengalaman kerja lebih diutamakan. Kalau sudah ada pengalaman sebelumnya atau Pro Hire istilahnya biasanya gaji diperusahaan sebelumnya juga menentukan, krn biasanya kita naikan 10 – 30% dari existing gaji diperusahaan lama.
CL: Apakah lulusan PTN dan PTS berbeda standar gajinya?
Selama ini tidak ada perbedaan antara lulusan PTN dan PTS. Yang menentukan ialah kompetensi (kapabilitas, skill, pengalaman) orang tersebut, bukan asal perguruan tinggi-nya. Walaupun secara tidak langsung bisa saja hal tersebut berpengaruh, karena tingkat kepercayaan terhadap institusi pendidikan-nya juga mempengaruhi kepercayaan terhadap kualitas lulusannya. Perguruan tinggi swasta yang masih baru, atau kurang terkenal, kurang memiliki prestasi dalam bidang yang dilamar, tentunya bisa jadi mempengaruhi penilaian terhadap kualitas lulusannya. Meski hal ini perlu dicek lebih lanjut pada saat wawancara maupun tes kerja.
CL: Berapa kisaran standar jumlah sallary bagi lulusan perguruan tinggi?
Yang menentukan jumlah salary lebih ke Spesifikasi Pekerjaannya. Berdasarkan analisa jabatan kita sudah bisa memperhitungkan untuk posisi tertentu ini nilai gaji-nya berapa. Misalnya untuk posisi Brand Executive standar gaji-nya akan lebih besar daripada Staff Accounting contohnya. Walaupun keduanya sama2 freshgraduate.
Hal itu mempertimbangkan tingkat kompleksitas, resiko dan pengaruh kinerja orang pada jabatan tersebut terhadap performance perusahaan. Asal lulusan perguruan tinggi tidak memberikan pengaruh secara langsung. Secara tidak langsung bisa saja mempengaruhi, karena user biasanya sudah punya preferensi tertentu untuk jabatan ttt dari universitas mana untuk mempersingkat waktu saat mencari karyawan.
CL: Apa saja yang ikut menentukan keberhasilan calon pelamar diterima di perusahaan?
Hal yang paling menentukan, menurut saya lebih ke PASSION orang tersebut. Semakin dia passionate terhadap profesi pekerjaan yang dilamar, passionate terhadap industri-nya, passionate terhadap perusahaan, semakin besar kemungkinannya untuk diterima. Karena itu sangat penting bagi kandidat memiliki visi karir yang jelas dan melengkapi diri dengan pengetahuan yang diperlukan untuk karir tersebut. Upayakan mempelajari company profile perusahaan yang dilamar, history-nya, pimpinan-pimpinannya, yang saat ini sangat mudah diperoleh melalui internet.
CL: Bagaimana dengan perbedaan sallary dengan calon pelamar fresh graduate dan profesional?
Freshgrad lebih dipengaruhi oleh IPK, asal universitas, passion-nya dia, pengalaman organisasi (terutama kontribusi-nya terhadap organisasi). Sedangkan profesional dipengaruhi oleh pengalaman dan prestasi kerja pada perusahaan sebelumnya, reputasi profesional, nilai salary saat ini, serta ekspektasi atau harapan salary-nya.
7. Bagaimana evaluasi tingkat prestasi karyawan setelah diterima kerja?
Evaluasi prestasi ditentukan dari Key Performance Indicator (KPI) dari pekerjaan tersebut. Dalam setiap jabatan seharusnya ada poin2 pengukuran keberhasilan-nya. Misalnya pada posisi Sales, biasanya KPI-nya ditentukan dari Sales Achivement VS Target, Growth Sales, Market Share, dlsb. Sedangkan fungsi support seperti Accounting misalnya lebih diukur dari akurasi kerja-nya, ketepatan waktu penyelesaian laporan, dsb.

Sumber: Campuslilifemagz.com, Rabu, 13 Juni 2012 | 15:34

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Membuat Filter Air Skala Rumah Tangga
Tips Aman dari Peretasan Whatsapp
Baterai, Penyimpan Listrik Berenergi Kimia
Buat Toko Daring dalam Hitungan Menit
Merancang Rumah yang Mampu Menampung Air Hujan
Membuat ”Time-lapse” dengan Kamera Sony
Optimalkan LinkedIn, Berpromosi dengan Bijak
Khitan yang Aman
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 22 Juli 2021 - 14:38 WIB

Membuat Filter Air Skala Rumah Tangga

Jumat, 20 September 2019 - 14:14 WIB

Tips Aman dari Peretasan Whatsapp

Sabtu, 13 April 2019 - 18:07 WIB

Baterai, Penyimpan Listrik Berenergi Kimia

Rabu, 9 Mei 2018 - 10:55 WIB

Buat Toko Daring dalam Hitungan Menit

Rabu, 9 Mei 2018 - 10:10 WIB

Merancang Rumah yang Mampu Menampung Air Hujan

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB