Antisipasi Bencana Kabut Asap Ditingkatkan

- Editor

Selasa, 24 Juli 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jumlah titik api di Sumatera cenderung meningkat seiring dengan kondisi cuaca yang semakin panas dan kering. Selain upaya pemadaman api, pemerintah pun meningkatkan antisipasi kebakaran hutan dan lahan agar tidak menimbulkan bencana kabut asap yang dapat mengganggu pelaksanaan Asian Games di Sumatera Selatan.

Asian Games di Palembang berlangsung pada masa rawan kebakaran hutan dan lahan karena bersamaan dengan masa puncak kemarau pada Agustus-September. Meskipun kemarau tahun ini lebih basah jika dibandingkan pada 2015, jumlah titik panas di Sumatera meningkat. Titik panas tersebut tersebar di daerah Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengingatkan agar semua pihak mewaspadai eskalasi titik panas yang terjadi saat ini. “Maka perlu pencegahan (kebakaran hutan dan lahan),” kata Siti saat meninjau penanganan kebakaran hutan dan lahan Kalimantan Barat, Senin (23/7/2018). Sejak Januari 2018, lahan terbakar Kalbar mncapai 422,04 hektar, yang berhasil dipadamkan baru 113,07 hektar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/RHAMA PURNA JATI–Helikopter MI 172-VN 8427 melakukan bom air di atas lahan yang terbakar di Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kamis (19/7/2018). Ada empat helikopter yang dikerahkan untuk melakukan pemadaman dan patroli di sejumlah wilayah yang rawan kebakaran di Sumatera selatan. Pada 20 Juli-5 September 2018, satgas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Sumatera Selatan menetapkan status siaga merah.

Jumlah titik api di Sumatera Selatan juga meningkat, dari 52 titik pada Juni menjadi 122 titik pada Juli ini. Kemarin, terdapat 20 titik api yang tersebar di Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Muara Enim, Musi Rawas, dan terbanyak di Ogan Komering Ulu sebanyak 9 titik.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, kebakaran lahan tidak bisa dihindari. Cuaca yang sangat panas akan meningkatkan risiko lahan terbakar. “Lahan gambut sangat rawan terbakar karena musim kemarau ini kondisinya sangat panas. Ada gesekan sedikit saja bisa memunculkan api,” katanya.

Karena itu, katanya, pihaknya berupaya mencegah bencana kabut asap. Dia optimistis bencana kabut asap dapat dicegah. Tim penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel sudah memiliki kemampuan memadamkan api sejak dini karena terlatih sejak 2015. Bantuan 10 helipkopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga membantu memadamkan titik api yang tidak dapat terjangkau melalui darat.

Sinergi TNI-Polri
Di Jakarta, panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI dan Polri bersinergi untuk memitigasi bencana asap akibat kabakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumsel agar tidak mengganggu perhelatan Asian Games. “Saya bersama Kapolri akan menyusun strategi mitigasi kabut asap agar bencana ini tidak berkepanjangan,” katanya.

Pada 3-4 Agustus mendatang, Hadi dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian akan ke Palembang untuk rapat koordinasi, menentukan langkah-langkah mencegah bencana kabut asap. “Negara-negara yang hadir di negara kita tentunya harus kita beri pelayanan yang terbaik, di antaranya tidak ada asap,” kata Hadi.

Secara terpisah, Kepala Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya mengerahkan 21 helikopter, yang terdiri dari helikopter water bombing maupun helikopter patroli, untuk meningkatkan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera. Helikopter-helikopter tersebut untuk menangani kebakaran lahan di Sumsel, Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Titik api banyak terdapat di daerah-daerah ini.

Selain itu, BNPB bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mencegah kebakaran lahan dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan. “TMC dilakukan untuk meningkatkan curah hujan dan merekayasa agar asap karhutla (kebakaran hutan dan lahan) tidak mengarah ke lokasi pelaksanaan Asian Games,” kata Sutopo.(Emanuel Edi Saputra/Nikolaus Herbowo/Rhama Purna Jati/Dionisia Gusda Primadita Putri)–YOVITA ARIKA

Sumber: Kompas, 24 Juli 2018

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB