Alzheimer; Perhatian Bisa Tingkatkan Kualitas Hidup

- Editor

Kamis, 9 April 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perhatian sosial yang tepat bisa meningkatkan kualitas hidup orang dengan demensia. Hal itu penting untuk memperkecil laju kerusakan sel otak mengingat sampai saat ini belum ada obat yang efektif menyembuhkan demensia tipe alzheimer.
“Memberi perhatian lebih (orang dengan demensia/ODD) akan memengaruhi saraf yang rusak,” kata Yuda Turana, ahli neurologi dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Selasa (7/4), di Jakarta. Saat ini perhatian masyarakat terhadap ODD belum baik, masih ada stigma dan pengabaian sosial.

Demensia tergolong penyakit akumulasi yang muncul saat seseorang berusia di atas 60 tahun. Gejalanya berupa kehilangan daya ingat, sulit berpikir, hingga sulit berkomunikasi. Untuk demensia berat, gejalanya akan meningkat ke perubahan pola perilaku seperti mudah marah. Alzheimer adalah penyakit yang diakibatkan kerusakan sel-sel otak. “Sebanyak 80 persen demensia disebabkan alzheimer,” ujarnya.

Untuk memperlambat laju kerusakan sel otak, butuh kondisi sosial yang mendukung bagi ODD, seperti memberi ruang sosialisasi lewat kegiatan ringan dan menyenangkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, interaksi harus bersahabat, seperti menghindari kesan memberi nasihat yang bisa memengaruhi emosi ODD, menghindari pertanyaan bersifat fakta dan masa lalu, tetapi pertanyaan lebih ke opini. “Jangan membiasakan memberi mainan layaknya anak kecil,” kata Yuda.

Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Eka Viora menjelaskan, pemahaman masyarakat rendah tentang cara berinteraksi dengan ODD. “Masyarakat menganggap pikun atau demensia sebagai kewajaran karena faktor usia sehingga banyak ODD tak mendapat penanganan tepat,” ujarnya.

Mengutip data Alzheimer’s Indonesia, kini diprediksi ada satu juta ODD dan akan bertambah menjadi 2 juta orang pada 2030. “Itu dipicu peningkatan usia harapan hidup hingga mencapai 70 tahun,” ucapnya.

Menurut Eka, program Puskesmas Ramah ODD yang tercapai 5,8 persen, yakni 528 dari sekitar 9.000 puskesmas di 231 kabupaten/kota. “Kami mencanangkan ada 78,8 persen puskesmas ramah ODD ke depan,” ujarnya. (B11)
————————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 April 2015, di halaman 14 dengan judul “Perhatian Bisa Tingkatkan Kualitas Hidup”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB