Perusahaan perdagangan secara elektronik asal Tiongkok, Alibaba.com, memasuki pasar Indonesia. Aksi korporasi ini dilakukan dengan cara menjalin kerja sama dengan mitra lokal.
Cara ini dianggap lebih efektif karena searah dengan upaya mengakomodasi usaha kecil menengah (UKM) serta eksportir Indonesia.
Country Manager Alibaba.com Indonesia Alex Chung mengemukakan hal itu setelah penandatanganan kerja sama kemitraan Alibaba.com dan OSB Investment and Technology Joint Stock Company (OSB), Selasa (22/3), di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
OSB adalah perusahaan perdagangan secara elektronik (e-dagang) terdepan di Vietnam, yang berdiri pada tahun 2007.
Menurut Alex, kemitraan dengan OSB sudah dilakukan sejak 2009 di Vietnam. Konsepnya, OSB menampung UKM Vietnam yang mau menjadi anggota berbayar atau gratis. Kemudian, mereka bertransaksi di situs Alibaba.com.
Alibaba.com juga akan menerapkan kerja sama serupa dengan OSB untuk pasar Indonesia.
Alibaba Group berencana memimpin pasar Asia, setidaknya mulai 2016. Indonesia dipilih karena jumlah penduduk yang banyak, sekitar 250 juta jiwa. Selain itu, UKM di Indonesia memiliki kontribusi hampir 90 persen terhadap perekonomian.
Selain dengan OSB, lanjut Alex, Alibaba.com juga bermitra dengan dua perusahaan lokal. Dia mencontohkan PT Anabatic Technologies Tbk yang bergerak di bidang penyedia solusi teknologi, bagi sektor swasta ataupun publik. Mereka telah menjadi mitra bagi perusahaan raksasa teknologi, seperti IBM, Microsoft, dan SAP. Alibaba.com akan mengumumkan secara resmi kemitraan tersebut pada akhir Maret 2016.
Sejauh ini, Alex mengaku belum mendengar rencana kebijakan pemerintah yang mewajibkan perusahaan aplikasi internet asing mendirikan bentuk usaha tetap. Oleh karena itu, Alex tidak bisa menyampaikan keputusannya. Namun, hingga sekarang, dia menegaskan cara bermitra sudah tepat.
“Kami ingin bisa berpartisipasi membesarkan industri e-dagang Indonesia melalui UKM,” tambah Alex.
Alibaba.com, menurut Alex, bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dengan memberikan pelatihan dan seminar e-dagang bagi UKM. Dari kerja sama tersebut, ada timbal balik yang diharapkan, yakni memperkenalkan produk Tiongkok ataupun produk lokal Indonesia.
Saat bersamaan, Ketua Komite Koordinasi Indonesia-Kamboja, Laos, Vietnam, dan Myanmar, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Juan Gondokusumo berpendapat, langkah Alibaba.com tersebut harus disikapi secara positif. Sikap perusahaan raksasa e-dagang Tiongkok yang lebih memilih bermitra, lanjut dia, tidak bermasalah.
“Hal yang perlu dilakukan sekarang, mendorong lebih banyak UKM Indonesia mengadopsi teknologi digital,” ujarnya.
Kadin berencana mengundang pendiri Alibaba, Jack Ma, untuk hadir berbagi informasi serta pengetahuan wirausaha pada Oktober 2016. (MED)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 23 Maret 2016, di halaman 18 dengan judul “Alibaba Masuk Pasar Indonesia, Kerja Sama dengan Lokal”.