Energi Terbarukan; Model Skenario Memberi Gambaran Dampak

- Editor

Rabu, 29 Juli 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebuah model dikembangkan menghitung penggunaan energi dan dampaknya pada tahun 2050. Menggunakan model itu, publik bisa melihat dampak kebijakan pemerintah terkait bauran energi nasional, sekaligus memberi masukan tentang skenario kebijakan yang tepat.

Itu dikemukakan peneliti bidang energi Yayasan Pelangi Bobby AT Wattimena saat sosialisasi model penghitungan yang dinamakan I2050PC (Indonesia 2050 Pathway Calculator), Selasa (28/7), di Jakarta. “Model ini untuk mengalkulasi pemanfaatan energi serta mengukur dampaknya, termasuk pada perubahan luasan lahan dan emisi gas rumah kaca,” ucap dia.

Pengembangan dan sosialisasi I2050PC hasil kerja sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan pemerintah Inggris melalui UK Department of Energy and Climate Change. Model dikembangkan dua tahun melibatkan berbagai pihak, antara lain pemerintah, asosiasi pengusaha, lembaga penelitian, dan LSM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

IMG_0200Publik bisa mengakses model penghitungan secara daring calculator2050.esdm.go.id dan mencoba berbagai pilihan skenario kebijakan energi. Lalu, publik melihat dampaknya, antara lain pada kebutuhan impor energi, emisi gas rumah kaca, dan perubahan luasan lahan.

Koordinator Program Nasional Yayasan Pelangi Mahawira Singh Dillon menambahkan, tim penyusun model penghitungan mengelompokkan pilihan kebijakan dalam empat tingkat skenario, mulai tingkat terendah dengan luaran terburuk hingga tingkat tertinggi dengan efisiensi energi tinggi, emisi gas rumah kaca rendah, dan kemajuan ekonomi bagus. I2050PC juga memberi kesempatan publik mengembangkan skenario sendiri lalu dikirim kepada tim penyusun melalui email.

“Kami butuh masukan, termasuk jika ingin mengoreksi metodologi kami,” tutur Mahawira. Ia mencontohkan, skenario bisa untuk masukan pemerintah cara mencapai target porsi energi baru dan terbarukan pada 2050.

PP No 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional menetapkan target energi terbarukan mencapai 23 persen dari seluruh sumber energi pada 2025. Porsi itu diharapkan meningkat menjadi 31 persen pada 2050.

Kepala Biro Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi Setjen Dewan Energi Nasional Saleh Abdurrahman mengatakan, target Kebijakan Energi Nasional sudah dibuat mempertimbangkan ketersediaan sumber energi, kebutuhan energi, kemajuan ekonomi, dan target pengurangan emisi, sehingga perlu jadi acuan dalam membuat skenario kebijakan rinci. (JOG)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Juli 2015, di halaman 14 dengan judul “Model Skenario Memberi Gambaran Dampak”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB