Kontes Robot Indonesia kembali digelar. Selain untuk menyeleksi peserta yang akan mewakili Indonesia pada kompetisi internasional, acara itu juga untuk mendorong inovasi teknologi terapan.
Khusus untuk Regional II, meliputi Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, kontes diselenggarakan di Universitas Budi Luhur, Jakarta. Acara dimulai sejak 23 April berupa running test dan technical meeting.
Adapun pembukaan resmi dilakukan pada Sabtu (25/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hadir dalam acara itu, antara lain, Kepala Subdirektorat Kreativitas dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Victoriana Suhartini, Rektor Universitas Budi Luhur Prof Suryo Hapsoro Tri Utomo, dan pebulu tangkis Alan Budikusuma.
Kompas/Yuniadhi Agung——-Peserta Kontes Robot Indonesia yang digelar di Kampus Universitas Budi Luhur, Jakarta, menyiapkan robot yang bermain bulu tangkis, Sabtu (25/4). Kontes Robot Indonesia Regional II (Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta) ini bertujuan untuk menyaring pemenang yang akan berpartisipasi dalam kontes robot tingkat internasional.
Acara yang mengambil tema “Robominton-Robot Pemain Bulu Tangkis” diawali dengan servis bulu tangkis oleh Alan. Menurut penggagas tema yang juga anggota dewan juri, Endra Pitowarno, tema bulu tangkis yang diangkat merupakan wujud apresiasi warga Indonesia atas sejarah prestasi di bidang bulu tangkis yang membanggakan.
Victoriana mengatakan, juara dari seleksi regional akan bertanding di seleksi nasional pada 11-14 Juni di Yogyakarta. Dari seleksi nasional akan dipilih dua tim terbaik untuk mewakili Indonesia di ajang internasional seluruh Asia Pasifik, ABU Robocom 2015, yang akan diadakan di Yogyakarta pada 23 Agustus mendatang.
Target emas
“Kita berharap perolehan medali emas seperti pada perlombaan Robot di Amerika Serikat, Maret lalu, dapat terulang,” kata Victoriana. Pada perlombaan “Trinity College International Robot Contest” di AS, tim Indonesia merebut dua medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu.
Selain menarget gelar juara, Victoriana berharap acara kontes robot yang digelar tiap tahun ini dapat menstimulasi inovasi di kalangan mahasiswa sehingga bisa menyumbang bagi sains teknologi terapan yang bermanfaat untuk masyarakat. “Salah satu contoh adalah kincir angin pembangkit listrik yang sekarang berfungsi di perbatasan Indonesia dengan Timor Leste, di Atambua, Nusa Tenggara Timur,” kata Victoriana.
Suryo Hapsoro menambahkan, kontes robotik juga bertujuan meningkatkan kemandirian dan kerja sama peserta. Selain itu, untuk mengaktualkan potensi dan kreativitas mahasiswa dengan tepat.
Acara Kontes Robot Indonesia (KRI) Region II ini, menurut Hari Soetanto, ketua panitia, diikuti 62 tim. Mereka terdiri atas 154 mahasiswa dan 62 dosen pembimbing dari 23 perguruan tinggi. Ada lima kategori pertandingan, yakni Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe beroda, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe berkaki, Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI), dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI).
Dua tim mempertandingkan robot pemain bulu tangkis dalam Kontes Robot Indonesia Regional II yang digelar di Kampus Universitas Budi Luhur, Jakarta, Sabtu (25/4). Kontes ini bertujuan menyaring pemenang yang akan berlaga dalam kontes robot tingkat internasional.
Kompas/Yuniadhi Agung
Untuk KRAI diikuti 11 tim dari 11 perguruan tinggi, KRPAI berkaki 14 tim, dan KRPAI beroda 23 tim dari 23 perguruan tinggi. Adapun KRSBI diikuti 5 tim dari 5 perguruan tinggi, sementara KRSI diikuti 9 tim dari 9 perguruan tinggi.(B11)
Sumber: Kompas Siang | 25 April 2015