UT Perluas Akses Pendidikan di Luar Negeri

- Editor

Rabu, 1 April 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Universitas Terbuka mulai memperluas akses layanan pendidikan jarak jauh untuk tenaga kerja Indonesia atau imigran yang bekerja di sejumlah negara. Pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pekerja itu perlu disinergikan agar terlaksana secara baik.

“Dengan karakteristik pendidikan jarak jauh yang ada saat ini, tenaga kerja Indonesia di luar negeri dapat menunjukkan minat, mutu, dan kapasitas melalui program pendidikan yang kami sediakan,” ujar Rektor Universitas Terbuka (UT) Tian Belawati, di sela-sela bincang-bincang bertema “Peningkatan Akses dan Penyelenggaraan Layanan Pendidikan Tinggi di Luar Negeri”, Senin (30/3), di Aula Kampus Universitas Terbuka, Tangerang.

Tian mengatakan, UT menyelenggarakan beragam program pendidikan yang dibutuhkan masyarakat. Untuk itu, UT juga menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang peduli pendidikan. Salah satunya adalah kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Ketenagakerjaan sejak 2012.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wisuda_Periode_II_Wilayah_1_mei_6_2014Kesepakatan itu diperbarui melalui penandatanganan nota kesepahaman mengenai peningkatan akses pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh yang ditandatangani Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Esti Andayani dan Rektor UT Tian Belawati sebelum acara itu.

Esti menyatakan, penambahan mahasiswa pendidikan jarak jauh tidak terlepas dari peningkatan mahasiswa UT yang berdomisili di luar negeri. Para tenaga kerja Indonesia di luar negeri, misalnya, semakin berminat untuk menempuh pendidikan.

Tercatat terdapat peningkatan jumlah mahasiswa pendidikan jarak jauh di luar negeri. Pada 2014, jumlah mahasiswa jarak jauh di luar negeri 1.447 mahasiswa. Hingga Maret 2015, jumlah mahasiswa naik jadi 4.040 orang. Mahasiswa pendidikan jarak jauh UT tersebar di 23 negara.

Esti mengatakan, Kementerian Luar Negeri telah menyiapkan sejumlah kantor duta besar dan kantor perwakilan sebagai sarana pendukung dalam meningkatkan efektivitas pendidikan jarak jauh di luar negeri.

Sosialisasi kepada calon tenaga kerja luar negeri juga harus digiatkan melalui kerja sama UT dengan balai pelatihan. Dengan demikian, kebutuhan tenaga kerja Indonesia akan pengetahuan terpenuhi ketika berada di luar negeri. (B02)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 31 Maret 2015, di halaman 12 dengan judul “UT Perluas Akses Pendidikan di Luar Negeri”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB