Belum Ada Peta Jalan Hapus Merkuri

- Editor

Kamis, 19 Maret 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Meski ada rencana aksi nasional, peta jalan penghapusan penggunaan merkuri pada pengolahan emas belum ada. Sementara itu, tata kelola penambang emas skala kecil tidak memperoleh penekanan khusus.

“Rencana aksi nasional (RAN) sudah ada sejak tahun lalu, sedangkan peta jalan masih disiapkan,” ujar Carolina Tinangon dari Direktorat Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup Dirjen Multilateral Kementerian Luar Negeri, Rabu (18/3), di Jakarta.

Dalam RAN belum ada rincian kegiatan. Di Indonesia, penggunaan merkuri terbanyak (57 persen) ada di pertambangan emas skala kecil (Artisanal Small-Scale Gold Mining-ASGM). Pengguna lain, industri cat, lampu, dan alat kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di dunia, data Program Lingkungan PBB (UNEP), penggunaan merkuri pada ASGM mencakup 37 persen (bukan 57 persen).

Bahri Saha dari UN Industrial Development Organization (UNIDO) mengatakan, pintu masuk yang tepat menghapus penggunaan merkuri pada ASGM adalah penyadaran publik terus-menerus. “Berkala, lima sampai sepuluh tahun,” ujar Bahri.

Petambang, kata Bahri, sudah berhitung. Kalaupun harus meninggal akibat keracunan, “Setidaknya sudah bisa mengumpulkan uang untuk anak-anaknya,” katanya.

Isu merkuri, dalam hal ini, bukan lagi sekadar isu lingkungan atau kesehatan. Namun, mencakup isu kemiskinan, pemerataan, dan sosial.

Tata kelola
Penasihat senior Bali Fokus, Yuyun Ismawati, menegaskan, tata kelola wilayah pertambangan rakyat tersebut penting. Untuk itu, perlu ada langkah legalisasi pada tambang rakyat melalui dialog dengan Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI). Pertambangan rakyat harus didata, diberi pembinaan, dan diawasi.

“Perlu dilokalisasi dan ada fasilitas terpusat. Buat kelompok resmi biar bisa dikontrol. Pemusatan harus di wilayah tambang itu,” ujarnya. Bali Fokus aktif menyoroti pencemaran limbah dan logam berat.

Data APRI, ada sekitar satu juta petambang pada ASGM dari dua juta petambang rakyat. Tambang rakyat berkontribusi tidak langsung terhadap delapan juta orang.

Langkah selanjutnya, kata Yuyun Ismawati, yaitu pembersihan lingkungan dari pencemaran merkuri. Lalu, diikuti penanganan kesehatan terhadap petambang dan masyarakat di sekitarnya.

Secara khusus, mengenai perbedaan jumlah merkuri yang digunakan dengan perhitungan emisi merkuri, Pejabat Pelaksana Sekretaris Minamata Convention UNEP Jacob Duer yakin, “Jika konvensi sudah berlaku, kita akan bisa mendalami pola perdagangan global. Sebab, ada mekanisme perdagangan yang harus dipatuhi,” ujarnya. (ISW)
———————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Maret 2015, di halaman 14 dengan judul “Belum Ada Peta Jalan Hapus Merkuri”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB