Profesi Baru; Bekerja Senang, Dapat Uang dan Terkenal

- Editor

Jumat, 6 Februari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bekerja di bidang yang dicintai adalah anugerah menyenangkan. Belajar mencintai pekerjaan akhirnya juga bisa menyenangkan. Lebih menyenangkan lagi jika bisa bekerja di bidang sesuai hobi dan minat plus mendatangkan penghasilan. Bahkan, jika mungkin juga mendatangkan ketenaran.

Jangan lagi berpikir, mereka yang berhak terkenal dan berpenghasilan besar adalah artis di layar kaca atau layar lebar. Di luar dua layar itu, ada media lain yang dapat dijadikan panggung secara lebih demokratis di tengah dunia yang makin datar.

Media itu adalah Youtube. Youtube adalah platform video online yang menarik perhatian lebih dari 1 miliar pemirsa setiap bulan. Setiap menit ada 100 video diunggah ke Youtube. Setiap bulan, 6 miliar jam durasi video ditonton. Kini Youtube hadir di ruang-ruang privat keluarga di 73 negara dengan 61 bahasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak heran, banyak pembuat video alias kreator Youtube yang terkenal dan punya penghasilan mencengangkan. Saat ini di dunia kreator Youtube yang paling sukses adalah Felix Arvid Ulf Kjellberg. Dia terkenal dengan nama online PewDiePie.

Penghasilan pria Swedia berusia 25 tahun ini diperkirakan hampir 8,5 juta dollar Amerika Serikat per tahun atau setara dengan Rp 102 miliar pada kurs Rp 12.000 per dollar AS. Setiap bulan, rata-rata penghasilannya Rp 8,5 miliar. Pekerjaannya, bermain video game, terutama genre horor dan action.

PewDiePie mengambil studi Industrial Economics and Technology Management di Chalmers University of Technology, Swedia. Namun, dia meninggalkan kuliah tahun 2011 karena ingin fokus berkarier di Youtube yang memunculkan gairah dan kegembiraan.

Ladang baru
Di Indonesia juga ada banyak orang yang berkarier sebagai kreator di Youtube. Mereka membuat beragam video tentang film parodi, film pendek, tutorial bermain alat musik, tutorial hijab, tutorial berdandan, menari, memasak, melawak, dan hal-hal tidak terduga lainnya.

Mereka antara lain Da Lopez Brothers dengan video komedi skinnyindonesian24, Bayu Skak, Rani Ramadhany F alias raaneey, Jakarta Beatbox, Natasha Farani, Cheryl Raissa, Bena Kribo, Mega Gumelar, dan Janine Intan Sari.

Da Lopez Brothers terdiri dari kakak beradik Jovial dan Andovi yang kuliah di Universitas Indonesia. Mereka berdua punya jadwal tetap untuk menayangkan video baru setiap Kamis. Ide video mereka dari keseharian mahasiswa, seperti gagal jadian, kehebohan masa kampanye, atau pelesetan lagu yang tengah ngetop dan dedengaran.

Bayu Skak yang mahasiswa Universitas Negeri Malang memiliki kekhasan video berbahasa Jawa dialek Jawa Timuran dan mengangkat tema kehidupan sehari-hari secara konyol dan menghibur.

Sementara Natasha Farani Attamimi tanpa sengaja terkenal di Youtube karena tutorial hijabnya. Semula, lulusan STEI Rawamangun, Jakarta, ini hanya ingin mengirim video memakai hijab untuk temannya yang tinggal di kota lain. Perempuan kelahiran Jakarta, 16 Juni 1992, ini pun memanfaatkan webcam di laptop untuk merekam aksinya saat memakai hijab. Tidak perlu perangkat macam-macam. Apa yang ada dimanfaatkan secara optimal.

Tak disangka video tersebut menarik 400.000 penonton dalam dua hari. Hingga kini, Natasha merilis puluhan video tutorial hijab, seperti hijab sehari-hari, hijab pesta, dan hijab Lebaran. Dia juga mengunggah berbagai video lain terkait make up.
Ketat dan tertib

Bagi Diwantara Anugrah Putra alias Tara, yang membuat video parodi Tara Arts Movie, membuat video adalah pekerjaannya sehari-hari. Seperti pekerja lainnya, Tara mewajibkan diri bekerja pada Senin hingga Jumat. Jadwal yang ketat dan tertib juga.

Selain mencari ide dan membuat video, Tara pun muncul di videonya. Selain itu, dia juga menampilkan adik plus sepupunya. Bahkan, tetangganya ingin muncul di video. Meski memiliki beberapa kanal dan setiap hari mengunggah video, Tara tak pernah kehabisan ide.

”Youtube adalah komunitas besar, tempat semua orang berbagi ilmu dan pengetahuan. Dari situ, saya selalu punya ide untuk kreasi video selanjutnya,” ujar Tara.

Tara tak pernah menduga dia akan bekerja penuh sebagai pembuat video blog. Dia juga tak menduga dia bisa menjadi terkenal karena dia merasa tak ada potongan menjadi artis atau memiliki kemampuan keren.

”Waktu Youtube menawarkan video saya dipasangi iklan, saya iya saja karena tidak tahu berapa yang saya akan dapat. Saya menduga, paling jumlah uangnya sedikit. Ternyata, jumlahnya lumayan,” kata Tara.

Benazio Rizki Putra, yang terkenal sebagai Bena Kribo, juga senang berkreasi di Youtube dan Instagram. Dia mendapat sponsor, penghasilan, dan sering diminta menjadi pembicara. Bena memutuskan bekerja penuh sebagai kreator Youtube dan Instagram.

Mereka senang terus berkiprah di Youtube dan platform media sosial lainnya. ”Saya melakukan apa yang saya suka. Hobi saya menjadi pekerjaan saya,” kata Tara yang jenaka.

Jumlah penonton di Youtube atau follower di Twitter dan Instagram tidak menghasilkan uang bagi pemilik akun. Jumlah itu menarik perhatian pemasang iklan. Pembayaran iklan di Youtube, misalnya, 2-7,5 dollar AS per 1.000 penonton. Tipe iklan misalnya cost per click (CPC) dan cost per view (CPV).

CPC artinya pengiklan membayar per klik ketika orang mengklik iklan tersebut. Sementara CPV berdasarkan lama waktu melihat iklan, misalnya pengiklan akan membayar setelah iklan ditonton 30 detik tayangan atau separuh durasi iklan. Jadi, jumlah penghasilan kreator belum tentu sama setiap bulan.

”Tergantung berapa banyak pengiklan yang memasang iklan di video saya. Namun, pastinya jumlah tersebut mencukupi untuk biaya hidup saya,” ujar Bena. (IDA SETYORINI)

Sumber: Kompas, 6 Februari 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB