SMK Kelautan Berpotensi Dikembangkan

- Editor

Senin, 17 November 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendidikan menengah kejuruan program kelautan dan perikanan berpotensi dikembangkan untuk mendukung program pemerintah menguatkan bidang kemaritiman. Namun, pengembangan dan penguatan sekolah menengah kejuruan kelautan dan perikanan masih menghadapi kendala kurangnya infrastruktur dan guru-guru produktif yang memiliki sertifikat pengajar berstandar internasional.


Potensi sekolah menengah kejuruan (SMK) bidang kelautan dan perikanan ini salah satunya terlihat di SMKN 1 Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Sekolah kelautan dan perikanan itu jadi rujukan untuk SMK sejenis ini serta satu-satunya SMK di bawah Kemdikbud yang memenuhi syarat untuk bisa mengadakan program pelatihan keselamatan. Ini karena adanya tempat uji kompetensi keselamatan dasar atau basic safety training (BST) di SMKN 1 Mundu.

Wawan Siswandi, Kepala SMKN 1 Mundu, Sabtu (15/11), mengatakan, permintaan untuk tenaga terampil di bidang teknik dan nautika kapal penangkap ikan serta pengolahan ikan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri. Permintaan tenaga kerja dari luar negeri, seperti Jepang dan Korea Selatan, selalu ada tiap tahunnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Sebagian besar siswa yang belum lulus sudah diminta perusahaan asing untuk bekerja di kapal,” kata Wawan.

Trias Rekso Sungkowo, Ketua BST SMKN 1 Mundu, mengatakan potensi pekerjaan di bidang perkapalan cukup menjanjikan. Asal lulusan memiliki sertifikasi yang sesuai, lulusan SMK kelautan bisa bekerja di industri. Namun, tantangan untuk menghasilkan lulusan yang berstandar internasional ini terkendala kurangnya guru yang memiliki sertifikat pengajar yang ditetapkan.

”Untuk kelautan ini, standar pengajar pun tunduk pada International Maritime Organization. Akan tetapi, guru yang memiliki sertifikat pengajar dan BST hanya 15 orang. Ada juga untuk sertifikasi lain yang belum punya. Akibatnya, tidak bisa menghasilkan lulusan yang diharapkan,” ungkap Trias.

Kendala guru dalam memperoleh sertifikasi ini karena untuk uji kompetensi biayanya mahal. Selain itu, yang utamanya karena guru harus masuk ke industri pelayaran sekitar 6 bulan-1 tahun. Namun, pemerintah daerah tidak memahami ini sehingga sulit mendapat izin.

Priyanto, Ketua Asosiasi Sekolah Kepertanian, Kehutanan, dan Kelautan Indonesia, mengatakan Kemdikbud harus bisa meningkatkan kualitas dan kompetensi guru sekolah kejuruan. Para guru butuh dukungan untuk bisa mengikuti uji kompetensi yang dibutuhkan supaya bisa menghasilkan lulusan yang memenuhi standar industri di dalam dan luar negeri. Dengan demikian, lulusan SMK diakui kompetensinya dan mendapatkan gaji yang sesuai.

Marlock, Koordinator Lapangan Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia (FP3MKI), mengingatkan, peningkatan mutu SMK bukan hanya dengan menghasilkan lulusan yang terampil bekerja. (ELN)

Sumber: Kompas, 17 November 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB