Ini Pesawat Indonesia yang Jadi Kendaraan Kepresidenan 3 Negara Asing

- Editor

Jumat, 7 November 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia patut berbangga hati karena pesawat produksi dalam negeri dijadikan kendaraan kepresidenan beberapa negara asing. Pesawat unggulan PT Dirgantara Indonesia (Persero) itu dijadikan pesawat kepresidenan negara Malaysia, Korea Selatan, dan Pakistan.

Pesawat serba guna jenis CN235-220 M milik PT Dirgantara Indonesia ternyata sudah banyak diekspor ke luar negeri. Ada 36 pesawat yang telah terjual ke 8 negara, termasuk ke negara di Afrika dan Uni Emirat Arab.

“Kita sudah mendeliver sekitar 62, dalam negeri 26 untuk TNI dan maskapai Merpati. Sisanya diekspor. Ada 3 yang digunakan untuk pesawat Kepresidenan, Malaysia ambil 2 unit, dan Korea Selatan serta Pakistan,” ujar Bagian Pemasaran PT Dirgantara Indonesia, Teguh Graito dalam acara Indo Defence 2014 Expo&Forum di JIExpo Kemayoran, Jakpus, Kamis (6/11/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pesawat ini dikenal luas di berbagai negara sebagai pesawat yang multiguna, efektif, efisien, dan dapat beroperasi dari landasan dengan kondisi terbatas. Hal tersebut karena pesawat ini memiliki ramp door (pintu belakang yang lebar) sehingga mempermudah proses pengangkutan atau penurunan.

181655_cn235“Dengan ini pesawat bisa untuk serba guna, seperti angkut pasukan, truk, atau bisa untuk droping terjun payung, bisa angkut kargo dan kendaraan ringan. Pada saat terbang, ramp door bisa dikeluarkan,” ungkap Teguh.

CN235 ini bisa dapat diubah secara cepat, sehingga tak hanya bisa digunakan sebagai pesawat angkut namun juga bisa menjadi alternatif evakuasi medis. Selain itu pesawat ini bisa berfungsi sebagai patroli maritim dan anti kapal selam.

Produk unggulan PTDI itu mampu terbang selama 11,5 jam dengan kecepatan 400 km/jam dan ditenagai dengan sepasang engine GE CT 7-9C 1870 data kuda. Pesawat ini bisa mampu lepas landas di lapangan yang tidak dipersiapkan.

“Kalau untuk militer, bisa dilengkapi dengan kamera, radar, infrared dan lainnya sehingga bisa deteksi kapal, penyelundupan. Ada untuk deteksi kapal selam, bisa mengeluarkan flare dan ada torpedonya. Punya sensor penerima frekuensi intelijen juga. Dilengkapi dengan cockpit canggih dan electronic display. Sekarang dilengkapi dengan wing LED sehingga menambah efisiensi dan stabilitas,” Teguh menjelaskan.

PTDI hari ini pun melakukan penandatanganan kontrak pembelian 2 unit pesawat jenis ini dengan perusahaan asal Belgia, AD Trade. Penandatanganan tersebut dilakukan di booth PTDI yang ada di pameran Indo Defence.

“Untuk Belgia lebih pada pesawat pengangkut dan kargo. 2 unit CN 235-220 dengan harga per unit sekitar 22 juta USD,” tutup Teguh.(Elza Astari Retaduari)

Sumber: detik.com, Kamis, 06/11/2014 18:15 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB