Teknologi Tepat Guna; Kaitkan Penelitian dengan Aplikasi Nyata

- Editor

Jumat, 26 September 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Teknologi tepat guna temuan peneliti, mahasiswa, dan pelajar jarang diaplikasikan oleh masyarakat. Salah satu penyebabnya, minimnya wadah menguji temuan itu.

Berangkat dari persoalan itu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar Pekan Inovasi dan Teknologi 2014, di Surabaya, 23-26 September 2014. LIPI bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Jawa Timur dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim.

”Kecenderungannya, sudut pandang penemu dan pengusaha bertolak belakang. Penemu berhenti pada proses penerapan ilmu, sedangkan pengusaha mempertimbangkan faktor keuntungan ekonomis,” tutur Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Bambang Subiyanto, Rabu (24/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Oleh karena itu, ujarnya, setiap daerah perlu ada inkubasi teknologi. Setiap temuan yang dihasilkan perlu melalui tahap validitas teknik untuk menguji kualitasnya dan tahap validasi ekonomi untuk mengukur keuntungan dari produk tersebut.

”Kami sangat mendukung setiap daerah memiliki techno park dan saya lihat belum ada daerah yang memilikinya,” kata Bambang. Techno park adalah area mempertemukan penemu, pengusaha, pemda, dan akademisi untuk menginkubasi teknologi.

Pekan Inovasi dan Teknologi 2014Kepala Balitbang Jatim Priyo Darmawan mengatakan, pengaplikasian temuan teknologi tepat guna di Jatim relatif rendah. ”Para mahasiswa atau pelajar penemu teknologi baru harus mulai mengubah sudut pandang, temuan mereka disiapkan untuk bisa digunakan sehari-hari,” tuturnya.

Pekan Inovasi Teknologi kali ini turut menampilkan teknologi pengemasan makanan jadi, yang memungkinkan ekspor seperti soto atau rawon. ”Ini peluang bagus,” katanya. (DEN)

Sumber: Kompas, 25 September 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB