Sumber Air; Benahi Pengelolaan di Daerah Vulkanik

- Editor

Sabtu, 18 Januari 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengelolaan potensi sumber daya air yang melimpah di gunung dan pegunungan Indonesia perlu pembenahan. Pengelolaan sumber daya air yang keliru bisa menjadi bumerang.

Hal itu disampaikan Hendarmawan dalam orasi pengukuhan sebagai Guru Besar dalam Ilmu Hidrogeologi Vulkanik pada Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran, Bandung, Jumat (17/1).

Orasi ilmiah ”Pemahaman Hidrogeologi Vulkanik (Kawasan Gunung Api), Salah Satu Basis Ketahanan Sumberdaya Air Nasional di Indonesia” disusun berdasarkan pengalaman dan penelitian Hendarmawan selama 18 tahun terakhir di bidang hidrogeologi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

geothermal-reservoir-dan-daur-hidrologiMenurut dia, berdasarkan data UNESCO tahun 2003, Indonesia mendapatkan curah hujan tinggi, yakni 2.600-2.700 milimeter per tahun. Hal itu memberikan potensi sumber daya air hingga 2.838 miliar kubik per tahun. Indonesia memiliki sumber daya air terbesar di dunia setelah Brasil, Rusia, dan Kanada.

Sebagian potensi air itu tersimpan dalam cekungan di 126 gunung di Indonesia. Studi ilmiah tahun 2007 menyebutkan, potensi sumber air tanah berdasarkan cekungan di endapan vulkanik mencapai 4.700 miliar kubik per tahun. Tingginya kandungan air di sekitar gunung menjadi penarik bagi masyarakat untuk tinggal di sekitarnya.

”Bentang alam vulkanik punya curah hujan tinggi dan punya tingkat peresapan sangat baik. Hal ini memengaruhi tumbuhnya perkotaan di sekitarnya,” katanya.

Akan tetapi, potensi besar air itu sering tidak dimanfaatkan dengan baik. Pada musim kemarau kerap terjadi kekeringan, sebaliknya pada musim hujan terjadi banjir. Di sisi lain, perebutan air kerap memicu konflik antarmasyarakat.

Menurut Hendarmawan, hal itu dipengaruhi sejumlah kendala, seperti penentuan daerah resapan air yang konvensional, perhitungan potensi air tidak cermat, kebijakan resapan buatan dan reboisasi yang tidak sesuai tata ruang daerah, serta eksploitasi air tanah berlebihan.

Untuk memaksimalkan potensi air di kawasan gunung api, Hendarmawan melakukan beberapa penelitian. Salah satunya survei topografi untuk mengukur setiap titik studi dengan bantuan peta topografi, citra satelit, dan hidrologi. Ada kajian geologi dan geofisika untuk mengetahui kondisi bawah permukaan tanah agar informasi struktur geologi dan lapisan pembawa air terlihat jelas. Studi hidrokimia dan hidroisotop juga dilakukan untuk menjelaskan asal dan perilaku air tanah.

”Kami berharap metode ilmiah pengelolaan air tanah vulkanik dilakukan bersama dengan kearifan lokal masyarakat seperti reboisasi dan pembuatan resapan air,” katanya.

Rektor Universitas Padjadjaran Ganjar Kurnia mengharapkan, penelitian yang dilakukan Hendarmawan ikut membantu menyelesaikan persoalan penataan air di Indonesia. Penataan air yang benar diyakini bisa meminimalkan kekeringan dan banjir yang terjadi setiap tahun. Bukan tidak mungkin penataan air yang baik membantu mendongkrak kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah. (CHE)

Sumber: Kompas, 18 Januari 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB