Riset Universitas di Singapura: Wabah Covid-19 di Indonesia Berakhir 7 Oktober 2020

- Editor

Jumat, 8 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebuah riset yang dilakukan oleh Singapore University of Technology and Design ( SUTD) menunjukkan, wabah Covid-19 di Indonesia akan berakhir pada 7 Oktober 2020.

SUTD merupakan salah satu universitas ternama di Singapura, yang berfokus pada kajian studi teknologi dan desain.

Hasil risetnya diungkap di situs web ddi. sutd.edu.sg, dengan update terakhir pada 5 Mei.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Situs ini menyediakan pemantauan prediktif berkelanjutan Covid-19 sebagai pelengkap pemantauan tradisional atau praktik prediksi tradisional,” demikian keterangan yang tertera di bagian pengenalan.

Dalam penghitungannya, SUTD menggunakan model SIR (Susceptible-Infected-Recovered) yang dipadukan dengan data harian virus corona yang diperbarui dari berbagai negara.

Prediksi akhir wabah virus corona juga dicantumkan bersama prediksi pergeseran tanggal atau deviasi.

Dari pemodelan itu akan terlihat kurva siklus hidup pandemi dan tanggal berakhirnya secara teoretis, menurut kode-kode dari Milan Batista dan data dari Our World in Data.

Hasil riset SUTD menunjukkan prediksi wabah virus corona di dunia berakhir pada 20 Desember 2020.

Hasilnya, terlihat pandemi virus corona secara global diprediksi akan berakhir pada 20 Desember 2020 dan dapat bergeser 5,9 hari.
SUTD juga mencantumkan prediksi berakhir wabah Covid-19 di Indonesia, yakni pada 7 Oktober 2020, dengan deviasi 14,9 hari.

Negara-negara besar lainnya juga turut dimasukkan dalam data SUTD. Berikut adalah daftarnya.

SUTD memperkirakan wabah virus corona Covid-19 di Indonesia berakhir pada 7 Oktober 2020.

  • Amerika Serikat: prediksi berakhir 10 Oktober 2020, deviasi 7,4 hari.
  • Singapura: prediksi berakhir 29 September 2020, deviasi 48 hari.
  • Inggris: prediksi berakhir 16 September 2020, deviasi 6 hari.
  • Italia: prediksi berakhir 15 September 2020, deviasi 20,5 hari.
  • Arab Saudi: prediksi berakhir 11 September 2020, deviasi 22,1 hari.
  • India: prediksi berakhir 31 Agustus 2020, deviasi 11,2 hari.
  • Jepang: prediksi berakhir 30 Agustus 2020, deviasi 20,2 hari.
  • Perancis: prediksi berakhir 17 Agustus 2020, deviasi 2,1 hari.
  • Jerman: prediksi berakhir 16 Agustus 2020, deviasi 2,3 hari.
  • Spanyol: prediksi berakhir 11 Agustus 2020, deviasi 14,6 hari.

Namun SUTD mengingatkan, prediksi ini dapat berubah sewaktu-waktu, prediksi belum tentu tepat karena ada faktor alam.

Di situs web SUTD juga mencantumkan disclaimer, bahwa riset ini hanya untuk keperluan edukasi dan penelitian dan mungkin terdapat kesalahan.

Peringatan pun dituliskan yang berbunyi, “Pembaca harus menyikapi prediksi apa pun dengan hati-hati.”

“Optimisme berlebihan berdasarkan perkiraan tanggal akhir berbahaya, karena dapat mengendurkan kedisiplinan dan kendali, menyebabkan virus dan kembali berputar, dan harus dihindari.”

Editor: Aditya Jaya Iswara

Sumber: KOMPAS.com – Kamis, 7 Mei 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB