Reini D Wirahadikusumah, Perempuan Pertama yang Jadi Rektor ITB

- Editor

Minggu, 10 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Guru Besar Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Reini D Wirahadikusumah menjadi perempuan pertama yang terpilih sebagai Rektor ITB.

Guru Besar Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Reini D Wirahadikusumah terpilih menjadi Rektor ITB periode 2020-2025. Reini merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai rektor di almamater Presiden Sukarno ini.

Ketua Majelis Wali Amanat (WMA) ITB Yani Panigoro mengumumkan hal tersebut dalam jumpa pers seusai Sidang Pemilihan dan Penetapan Rektor ITB periode 2020-2025 di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Jumat (8/11/2019). Sidang dilakukan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena pendidikan tinggi kini berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mendikbud memiliki 35 persen hak suara dari total suara dalam pemilihan rektor di perguruan tinggi negeri. Hak suara menteri ini sebagai kontrol tahap akhir setelah mengerucut tiga nama calon kandidat.

KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR–Kiri ke kanan: Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) periode 2020-2025 Reini D Wirahadikusumah, Ketua Majelis Wali Amanat ITB Yani Panigoro, Rektor ITB periode 2015-2020 Kadarsah Suryadi, dan Dekan Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika ITB Jaka Sembiring dalam jumpa pers pengumuman Rektor ITB periode 2020-2025 di Jakarta, Jumat (8/11/2019).

Sebelum menggunakan hak suaranya, Nadiem mewawancarai para kandidat. Selain Reini, dua kandidat rektor lainnya yaitu Kadarsah Suryadi, Rektor ITB periode 2015-2020, dan Jaka Sembiring, Dekan Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika ITB. Wawancara ini untuk mendalami visi serta misi para kandidat Rektor ITB. Setelah itu, Nadiem mengadakan rapat pleno dengan Majelis Wali Amanat ITB.

Menguatkan inovasi
Kadarsah akan menuntaskan tugasnya pada 20 Januari 2020 dan digantikan Reini. Reini menargetkan dalam lima tahun ke depan ITB bisa menjadi lembaga pendidikan dan penelitian yang diakui dunia sekaligus relevan pada tataran lokal.

“Targetnya dalam lima tahun ke depan semakin menguatkan inovasi yang memang merupakan budaya ITB. Kampus akan mati tanpa inovasi karena menjadi tidak relevan bagi bangsa,” tutur Reini dalam jumpa pers.

Reini merupakan Guru Besar pada Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB. Dia perempuan ketiga yang menjadi profesor dari Teknik Sipil ITB. Alumni SMA Tarakanita Jakarta ini meraih gelar sarjana (S1) dari ITB serta gelar S2 dan S3 dari Universitas Purdue, Indiana, Amerika Serikat.

DOKUMENTASI ITB–Rektor ITB periode 2020-2025 Reini D Wirahadikusumah

Proses pemilihan Rektor ITB dilakukan sejak Agustus 2019. Pada proses awal, sebanyak 34 orang mendaftar untuk mengikuti pemilihan Rektor ITB. Mereka terdiri dari lima orang dari luar ITB dan 29 orang dari ITB. Tim panel ahli menetapkan 30 nominator yang kemudian disaring lagi menjadi 10 bakal calon.

Sepuluh bakal calon Rektor ITB tersebut adalah Benyamin Sapiie, Brahmantyo Djohanputro, Dwi Larso, Edy Tri Baskoro, Gusti Ayu Putri Saptawati, Jaka Sembiring, Kadarsah Suryadi, Reini D Wirahadikusumah, Togar Mangihut Simatupang, dan Widjaja Martokusumo. Dari 10 bakal calon rektor ini, sidang di Senat Akademik ITB menetapkan tiga calon rektor.

Oleh LARASWATI ARIADNE ANWAR / YOVITA ARIKA

Editor YOVITA ARIKA

Sumber: Kompas, 9 November 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB