Pendanaan Luar Negeri Tingkatkan Kualitas Riset

- Editor

Rabu, 30 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dosen dan peneliti diharapkan mengajukan proposal penelitian sebanyak mungkin ke lembaga pendanaan riset di dalam dan luar negeri. Pendanaan riset dari luar negeri diyakini mampu meningkatkan kualitas hasil riset karena memenuhi standar internasional.

“Peneliti dari Indonesia harus aktif memasukkan proposal karena akses publikasi internasional lebih mudah apabila menggunakan dana riset luar negeri,” kata Direktur Eksekutif Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) Teguh Rahardjo di sela seminar Hari Riset Eropa 2019, Selasa (29/10/2019) di Surabaya, Jawa Timur.

KOMPAS/IQBAL BASYARI–Direktur Eksekutif Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia Teguh Rahardjo memberikan paparan di sela seminar Hari Riset Eropa 2019, Selasa (29/10/2019) di Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Teguh menuturkan, dana riset dari dalam dan luar negeri yang dikelola cukup melimpah. Dana tersebut harus dimanfaatkan sebanyak mungkin oleh dosen dan peneliti dari Indonesia untuk menjalankan risetnya sehingga tidak ada lagi alasan kurangnya riset karena pendanaan terbatas.

Menurut dia, riset yang didanai DIPI yang berasal dari dalam dan luar negeri, mampu meningkatkan kualitas riset para peneliti. Selain memiliki akses yang lebih mudah untuk masuk dalam jurnal internasional, hasil riset diyakini lebih baik karena mengacu standar internasional.

“Jaringan antar periset pun lebih kuat karena bisa berkomunikasi antar periset dari dalam dan luar negeri,” katanya.

Penelitian yang dibiayai DIPI berada di sembilan negara Asia Tenggara dan 10 negara Eropa. Adapun tema penelitian yang saat ini diminati lembaga donor, antara lain terkait kota cerdas, nanoteknologi, dan pengelolaan air.

Wakil Ketua Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia Charles-Michel Geurts, mengatakan, pendanaan penelitian dari Uni Eropa sangat terbuka untuk peneliti Indonesia. Ada beberapa program yang ditawarkan, antara lain The German Academic Exchange Service (DAAD), Erasmus plus, Horizon 2020, serta sejumlah skema pendanaan bilateral lainnya.

“Kesempatan pendanaan riset dari Uni Eropa sejalan dengan program Pak Joko Widodo (Presiden) yang ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” katanya.

KOMPAS/WINARTO HERUSANSONO (WHO)–Hasil riset mengenai teknologi ozon yang dikembangkan oleh Muhammad Nur, dosen Fakultas Sain dan Matematika, Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, sejak 2009 ternyata bisa bermanfaat untuk mengawetkan sayuran, termasuk cabai.

Direktur Nuffic-Neso Indonesia Peter Van Tuijl mengatakan, Pemerintah Belanda menawarkan program riset dan pendidikan magister serta doktoral bagi dosen dan peneliti di Indonesia. Menurut dia, kualitas kampus di Belanda sudah sangat baik dan menjadi rujukan dari kampus-kampus di dunia.

“Sebanyak 13 dari 14 universitas riset di Belanda sudah bisa dibiayai oleh negara. Universitas tersebut juga sudah masuk dalam 200 besar dunia sehingga kualitasnya tidak perlu diragukan lagi,” katanya.–IQBAL BASYARI

Editor SIWI YUNITA

Sumber: Kompas, 29 Oktober 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB