Infrastruktur Palapa Ring harus dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga pemerataan akses internet berkualitas di seluruh Indonesia benar-benar dapat terwujud.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO–Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada peresmian pengoperasian jaringan Palapa Ring di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/10/2019). Proyek jaringan tulang punggung Palapa Ring Paket Barat-Tengah-Timur menghubungkan 90 kabupaten/kota yang terdiri dari 57 kabupaten/ kota sebagai lokasi layanan dan 33 kabupaten/kota sebagai lokasi interkoneksi.
Keberadaan infrastruktur Palapa Ring disambut gembira karena merupakan pendukung utama terwujudnya akses internet yang merata di Tanah Air. Meski demikian, masih banyak hal yang harus dikerjakan agar Palapa Ring terasa nyata kegunaannya oleh warga di pelosok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Proyek infrastruktur internet Palapa Ring diresmikan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/10/2019). Dalam acara yang dihadiri Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, dan sejumlah kepala daerah itu, Presiden menyatakan, jaringan infrastruktur internet harus benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Masyarakat, menurut Presiden, dapat memanfaatkan jaringan Palapa Ring untuk memperkuat perdagangan dengan menghubungkan beragam produk usaha mikro, kecil, dan menengah ke jaringan pasar nasional, bahkan global. ”Dari daerah disambungkan ke marketplace nasional, masuk lagi ke marketplace global,” ujarnya.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Indonesia (Apjatel) Muhammad Arif Angga mengatakan, asosiasi mengapresiasi peresmian Palapa Ring. Proyek ini merupakan jaringan tulang punggung (backbone) dan menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memeratakan infrastruktur di Indonesia.
Namun, ia mengingatkan, meski Palapa Ring sudah selesai, persoalan pemerataan belum tuntas. Yang masih harus dipikirkan ialah bagaimana jaringan akses bisa menjangkau lebih dalam ke masyarakat.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Ririek Adriansyah menyampaikan, untuk penyediaan akses telekomunikasi, dibutuhkan banyak komponen infrastruktur, di luar jaringan tulang punggung, seperti backhaul dan pemancar. ”Palapa Ring membantu urusan penyediaan jaringan tulang punggung. Operator telekomunikasi masih harus membangun item komponen infrastruktur lainnya,” ujarnya.
Menurut Presiden, untuk mendukung Palapa Ring, pemerintah tahun depan membangun 4.000 base transceiver station (BTS). Sebagian besar di antaranya berada di Indonesia timur, terutama Papua.
Proyek lama
Dalam acara peresmian Palapa Ring di Istana Negara, kemarin, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjelaskan, Palapa Ring merupakan proyek lama. Pembangunan infrastruktur internet tersebut dirancang sejak 2005, tetapi baru tahun 2015 dikerjakan.
Pada 2018, Palapa Ring Barat selesai dikerjakan, sementara Palapa Ring Tengah rampung awal 2019. Adapun Palapa Ring Timur selesai Agustus lalu. Dengan demikian, infrastruktur internet sudah menghubungkan seluruh kabupaten/ kota di Indonesia. ”Dari 514 kabupaten/kota, tak ada lagi yang tidak dihubungkan ’jalan tol langit’ ini,” ujar Rudiantara.
Palapa Ring Paket Timur menjangkau 51 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Papua Barat. Infrastruktur jaringan tulang punggung yang dibangun berupa kabel serat optik darat, kabel serat optik laut, dan radio microwave. Total panjang kabel serat optik darat dan laut 6.878 kilometer, sedangkan jumlah radio microwave sebanyak 59 hop.
Keseluruhan, jaringan tulang punggung Palapa Ring Paket Barat-Tengah-Timur menghubungkan 90 kabupaten/kota, dengan 57 kabupaten/kota sebagai lokasi layanan dan 33 kabupaten/kota sebagai lokasi interkoneksi. Total panjang jaringan kabel serat optik darat dan laut ialah 12.148 kilometer.
Pada akhir pekan lalu, Rudiantara mengatakan, keberadaan jaringan tulang punggung Palapa Ring harus dilihat sebagai insentif bagi operator. Kini operator didorong untuk lebih ikut mendukung pemerataan infrastruktur jaringan sehingga harga layanannya setara dan terjangkau semua warga.
Direktur Utama PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Jahja Setiaatmadja menilai, semakin terbukanya akses jaringan internet di Indonesia timur membuat peluang penetrasi bisnis perbankan kian terbuka, apalagi industri sedang bertransformasi di era perbankan digital. ”Inti dari industri digital adalah jaringan internet,” ujarnya.
Direktur PT OCBC NISP Tbk Hartati mengapresiasi Palapa Ring. ”Sebagai pelaku industri keuangan, kita harus bisa memanfaatkan maksimal program ini untuk meningkatkan inklusi masyarakat terhadap produk dan solusi keuangan yang selama ini belum merata,” ujarnya. (NTA/MED/DIM)
Sumber: Kompas, 15 Oktober 2019