Upaya Menggabungkan Dunia Fisik dengan Siber

- Editor

Jumat, 12 April 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dengan memungkinkannya berbagai perangkat untuk saling terhubung, masyarakat manusia mulai memasuki era yang ditandai keterkaitan erat antara dunia fisik dan siber (cyber). Keterkaitan yang sedemikian erat itu pada akhirnya dimanfaatkan untuk menciptakan efisiensi yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Pemanfaatan keterkaitan erat siber dengan dunia fisik untuk meningkatkan efisiensi ini terungkap pada diskusi di sesi penutup Accelerate 2019 yang diadakan perusahaan raksasa keamanan jaringan Fortinet, Rabu (10/4/2019), di Orlando, Amerika Serikat. Hajatan Accelerate 2019 merupakan wadah pertemuan ribuan partner (penjual sekaligus pemasang produk yang dihasilkan Fortinet), distributor, serta pengguna yang berasal dari berbagai negara di dunia. Total sekitar 4.000 orang menghadiri Accelerate 2019.

KOMPAS/A TOMY TRINUGROHO–Phil Quade, Chief Information Security Officer Fortinet, Rabu (10/4/2019), memberikan pengantar dalam diskusi mengenai penerapan integrasi siber dengan dunia fisik, di Orlando, Amerika Serikat. Diskusi diadakan dalam rangka kegiatan Accelerate 2019 yang diadakan oleh Fortinet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diskusi dipandu mantan pejabat Badan Keamanan Nasional AS, Phil Quade, yang kini menjadi Chief Information Security Officer (CISO) Fortinet. Pembicara dalam diskusi ialah Chief Technology Evangelist for Cybersecurity Siemens, Jeff Foley; Senior Executive Advisor and former Vice Chairman Booz Allen Hamilton, Mike McConnell; Head of Telecommunication innogy SE, Jürgen Tusch; serta Senior Retail Network Strategist Sonic Drive-in Courtney Radke.

Keterkaitan yang sedemikian erat itu pada akhirnya dimanfaatkan untuk menciptakan efisiensi yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Dalam pengantar diskusi, Quade menjelaskan bahwa Cyber-Physical atau siber-fisik yang terintegrasi–disingkat Cy-Phy–ditandai dengan implementasi dan konvergesi berbagai teknologi, meliputi Operational Technology atau Teknologi Pengoperasian (OT), IoT (Internet of Things), 5G, komputasi Edge, serta Machine Learning. Semua itu secara prinsip mengubah cara manusia berinteraksi dengan lingkungan. Akan tetapi, diingatkan, ada implikasi ancaman keamanan yang muncul dari penerapan Cy-Phy.

Jurgen Tusch yang bekerja di perusahaan penyediaan energi menyatakan, isu paling penting dalam bidang suplai energi ialah menjaga kesetimbanagn antara pasokan dan konsumsi. Masalah ini tidak mudah ditangani karena sumber energi terdiri dari berbagai jenis di Jerman, seperti angin dan sel surya. Pada suatu waktu, kincir angin bergerak sangat lambat, sementara pada malam hari, sel surya tidak menghasilkan energi apa-apa.

“Bagamana mengelola keadaan itu semua agar tetap ada keseimbangan antara pasokan dan konsumsi,” tutur Tusch. Upaya menciptakan kesetimbangan ini, menurut dia, dapat berlangsung secara mulus tanpa goncangan dengan menerapkan Cy-Phy. Dengan kata lain, Cy-Phy sangat membantu upaya menciptakan kesetimbangan pasokan dan konsumsi energi secara sangat efisien.

Cy-Phy sangat membantu upaya menciptakan kesetimbangan pasokan dan konsumsi energi secara sangat efisien.

Jeff Foley mengungkapkan, bidang lain yang membutuhkan penerapan Cy-Phy agar semakin efisien ialah transportasi perkotaan. Pengaturan agar menciptakan lalu lintas yang efisien ini mau tidak mau memerlukan integrasi teknologi yang memadai karena harus memasukkan begitu banyak data yang diperoleh dari berbagai titik. Data ini meliputi kecepatan mobil, kepadatan suatu ruas jalan raya, dan sebagainya.

Cy-Phy dilihat sebagai sesuatu yang tidak terelakkan di bidang retail. Menurut Courtney Radke, Cy-Phy membantu perusahaan retail untuk memastikan pelanggan merasakan pengalaman yang sama saat berbelanja di semua cabang yang tersebar di banyak negara. Data pelanggan, model pembayaran, dan penyediaan barang akan berjalan mulus jika semua aspek bisnis retail ini terintgerasi.

KOMPAS/A TOMY TRINUGROHO–Persiapan pembukaan Accelerate 2019, di Walt Disney World Dolphin, Orlando, Florida, Amerika Serikat, Selasa (9/4/2019). Sekitar 4.000 orang dari bebagai penjuru dunia hadir dalam acara yang diadakan oleh perusahaan raksasa keamanan jaringan dan data Fortinet itu.

Cy-Phy merupakan sebuah bidang yang sangat baru. Yayasan Sains Nasional AS menyebut, kemajuan penelitian dalam sistem siber-fisik berpeluang untuk menciptakan sistem dengan kemampuan respons lebih cepat (misalnya, mencegah tabrakan oleh kendaraan tanpa pengemudi), respons lebih tepat (bedah robotik), serta kemampuan bekerja di lingkungan berbahaya atau tidak dapat diakses (pencarian dan penyelamatan, pemadam kebakaran). Menurut lembaga itu, kemampuan tersebut diwujudkan dengan menerapkan komputasi cerdas, komunikasi, pengendalian, mekanisme baru penginderaan, dan adaptasinya ke dalam sistem fisik.

Oleh A TOMY TRINUGROHO, DARI ORLANDO, AMERIKA SERIKAT

Sumbet: Kompas, 11 April 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB