Selamat Datang MRT Pertama Indonesia

- Editor

Selasa, 9 April 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Setelah menanti lebih dari 30 tahun, MRT beroperasi di Jakarta. Ini babak baru layanan transportasi publik perkotaan di Indonesia.

Presiden Joko Widodo meresmikan beroperasinya Moda Raya Terpadu Jakarta atau MRT Jakarta pada Minggu (24/3/2019) pagi. Dengan peresmian yang berlangsung di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, MRT kini siap melayani warga.

MRT Jakarta merupakan layanan angkutan massal perkotaan berbasis rel berteknologi lebih modern dibandingkan dengan kereta komuter yang telah lebih dulu ada dan berkembang di Indonesia. MRT Jakarta dan kereta komuter atau KRL sama-sama berjenis heavy rail transit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari penelusuran Litbang Kompas, antara lain dari Modul ”Opsi Angkutan Massal: Transportasi Berkelanjutan”, heavy rail transit merupakan sistem angkutan menggunakan kereta berkinerja tinggi yang beroperasi di jalur-jalur khusus eksklusif tanpa persimpangan, dengan bangunan stasiun besar. Di Jabodetabek, kereta berkinerja tinggi adalah kereta komuter dan jaringan baru MRT.

Selebihnya yang membedakan keduanya adalah MRT telah menggunakan sistem kendali otomatis dan sistem persinyalan communication based train control (CBTC). Dari situs resmi MRT Jakarta disebutkan sistem ini menggunakan moving block dengan aspek sinyal berada pada kabin masinis.

Dengan teknologi ini, blok kereta bisa menjadi lebih fleksibel, mudah diubah, dan bergerak sesuai pergerakan kereta dan parameternya. Dengan demikian, operator bisa mengetahui lokasi kereta dengan lebih akurat. CBTC memperpendek ruang antarsatu set kereta tanpa memicu risiko tabrakan.

Sistem ini berbeda dengan sistem fixed block (konvensional) yang digunakan kereta api di Indonesia saat ini. Dalam satu blok hanya boleh ada satu kereta api, jarak antarblok umumnya 1 kilometer, sehingga kapasitas lintas menjadi terbatas.

Rute layanan yang kemarin diresmikan adalah trek fase 1 koridor selatan-utara dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) sejauh 15,7 kilometer. Sekitar separuhnya berada di bawah tanah, yaitu dari Bundaran Senayan hingga Bundaran HI. Ini juga lintasan rel bawah tanah pertama di Indonesia.

Kepada warga DKI Jakarta dan Indonesia, Presiden Joko Widodo berpesan untuk bersama menjaga MRT. MRT fase 1 dibangun sejak 2013 ketika Joko Widodo menjabat Gubernur DKI Jakarta, dengan dana pinjaman dari Pemerintah Jepang Rp 16,9 triliun.

Budaya bertransportasi yang baik diharapkan berkembang. ”Tidak buang sampah sembarangan. Harus antre. Jaga stasiun MRT, juga disiplin waktu. Hari ini sebuah peradaban baru dimulai dengan MRT,” kata Presiden lagi.

Pembangunan digenjot
Fase 1 MRT Jakarta diresmikan bersamaan dengan pencanangan proyek pembangunan fase 2 MRT rute Bundaran HI-Kota di terowongan MRT di Bundaran HI. Total rute Lebak Bulus-Kota adalah tahap 1 MRT Jakarta, yang ditargetkan tuntas dan beroperasi pada 2024.

Presiden juga meminta pembangunan proyek MRT tahap 2 barat-timur (arah perbatasan Tangerang-Bekasi) dapat segera dilakukan. Ia berharap pelaksanaan proyek fase 2 dan tahap 2 MRT bisa berjalan paralel.

Sebelumnya, Presiden menaiki MRT dari Halte Istora ke Bundaran HI. Adapun di Bundaran HI, Presiden juga meresmikan MRT fase 1, jalur Bundaran HI-Lebak Bulus sejauh 16 kilometer dengan 13 stasiun.

Dalam sambutannya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang juga hadir dalam peresmian menegaskan akan mengawal pembangunan MRT fase kedua dan tahap berikutnya. ”Dalam kerangka JakLingko (program integrasi angkutan umum di Jakarta), kami akan terus mengawal pembangunan MRT fase 2 dan berikutnya,” ujar Anies.

Fase 2 MRT Bundaran HI-Kota seluruhnya di bawah tanah, antara lain melewati Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, dan Kota Tua.

Adapun MRT Jakarta fase 1 saat ini telah terintegrasi dengan jaringan bus Transjakarta. Ke depan, kata Anies, MRT akan didorong terus berintegrasi dengan moda transportasi lainnya, seperti kereta ringan atau LRT dan KRL.

Anies juga berterima kasih kepada pemerintah pusat dan para gubernur Jakarta yang mengawal proses pembangunan MRT. Para gubernur disebutkan mulai dari Sutiyoso, Fauzi Bowo, Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, hingga Djarot Saiful Hidayat.

Tak lupa, apresiasi kepada segenap pihak hingga setiap orang yang bekerja dalam proyek MRT sejak awal. Mereka mayoritas warga negara Indonesia dengan berbagai keahlian. Apresiasi juga ditujukan kepada warga yang terimbas macet atau terdampak proyek MRT.

KOMPAS–Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Anies Baswedan telah meresmikan beroperasinya Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta pada Minggu pagi (24/3/2019). MRT diharapkan dapat menjadi solusi mengatasi kemacetan di Jakarta.

Tarif MRT Jakarta diupayakan ditetapkan di DPRD Jakarta awal pekan ini. Secara keseluruhan, jalur MRT yang akan dibangun sepanjang 231 kilometer dengan anggaran Rp 571 triliun selama 10 tahun.

Alokasi ini tak hanya untuk pembangunan stasiun, tetapi juga penataan permukiman, drainase, dan berbagai upaya integrasi transportasi. Harapannya, kemacetan di DKI yang mengakibatkan kerugian sampai Rp 100 triliun per tahun bisa diatasi dengan moda transportasi terpadu dan memadai.

Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia Yoga Adiwinarto mengingatkan, untuk mengurangi kemacetan, kuncinya ada di dua kebijakan, yaitu pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dan pembangunan berbagai moda angkutan umum yang terintegrasi.

”Di negara-negara lain sudah terbukti. Hanya kebijakan pembatasan kendaraan pribadi yang bisa mengurangi kemacetan. Penyediaan moda transportasi umum massal bukan bertujuan untuk mengurangi kemacetan, tetapi menyediakan alternatif pilihan untuk mobilitas warga. Dua kebijakan ini adalah dua sisi mata uang yang tak bisa dilepaskan satu sama lain,” kata Yoga, Jumat (22/3).

Seusai peresmian tersebut, warga masih bisa menikmati kereta MRT Jakarta secara gratis, yaitu pada 25-31 Maret 2019. Caranya, warga bisa membeli kartu atau tiket di stasiun MRT untuk bisa tap in dan tap out. Namun, saldo di kartu belum terpotong. Operasi secara komersial, dengan warga mulai membayar tiket dan saldo terpotong, dimulai pada 1 April 2019. (INA/HLN/IRE)

Sumber: Kompas, 25 Maret 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB