Pengumuman SNMPTN Dipercepat

- Editor

Rabu, 20 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi memutuskan mengumumkan penerimaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri satu hari lebih cepat dari jadwal, yaitu pada tanggal 22 Maret. Hal ini karena semua perguruan tinggi negeri sudah menyelesaikan proses penyaringan.

Wakil Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Joni Hermana mengatakan ketika dihubungi dari Jakarta pada hari Rabu (19/3/2019) bahwa tidak perlu menunggu hingga tanggal 23 Maret untuk mengumumkan nama-nama siswa yang lulus SNMPTN. “Seluruh PTN menyetujui hal ini,” ujarnya.

Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini menjelaskan, dengan pemajuan pengumuman, siswa yang tidak lolos SNMPTN bisa segera mendaftar untuk mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Gelombang I yang akan ditutup pada tanggal 24 Maret pukul 22.00. Dengan begitu, mereka memiliki lebih banyak waktu menyiapkan diri menentukan pilihan PTN dan jurusan, serta mengikuti ujian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–Peluncuran seleksi masuk PTN 2019 dan peresmian Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi di acara Rapat Kerja Nasional Kemristekdikti 2019 di Universitas Diponegoro, Semarang, Jumat (4/1/2019). Hadir Menristekdikti Mohamad Nasir (kedua dari kiri).

UTBK dilaksanakan pada 13 April hingga 26 Mei, yaitu pada hari-hari di akhir pekan. Tempat pelaksanaannya di 74 PTN yang ditunjuk sebagai pusat ujian. Peserta boleh mengambil UTBK dua kali.

Melalui hasil UTBK, lulusan SMA/MA/SMK/sederajat dapat mencari prodi dan PTN yang sesuai dengan kemampuan mereka. Prodi dan PTN akan mengumumkan syarat minimal kelulusan SBMPTN. Ketika pendaftaran SBMPTN dibuka pada 10 Juni, peserta tinggal memasukkan skor UTBK ke prodi dan PTN yang dituju. Sistem komputer secara otomatis yang melakukan penyaringan sesuai kuota setiap prodi.

Cara ini, kata Ketua LTMPT Ravik Karsidi, bisa membantu calon mahasiswa memetakan kemampuan dan memilih jurusan yang cocok dengan minat dan kompetensi mereka. Pola ini memperkecil jumlah lulusan SMA/MA/SMK/sederajat yang salah jurusan atau terpaksa masuk ke suatu prodi karena tekanan orangtua. (Kompas, 8 Januari 2019)

Oleh LARASWATI ARIADNE ANWAR

Sumber: Kompas, 20 Maret 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB