Purwarupa pesawat R80 buatan PT Regio Aviasi Industri diharapkan bisa mulai dirakit pada 2019. Pesawat baling-baling berkapasitas 80 penumpang itu diharapkan bisa menjalani uji terbang perdana pada 2024/2025.
KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA–Ilham Akbar Habibie di Solo, Jawa Tengah, Senin (11/3/2019).
Komisaris PT Regio Aviasi Industri Ilham Akbar Habibie mengatakan, PT Regio Aviasi Industri saat ini sedang dalam tahap perundingan dengan calon investor untuk mulai memproduksi purwarupa pesawat R80. ”Tahun ini, insya Allah ada investor buat kami lumayan besar dari Indonesia. Saya belum bisa menyebut itu masih dalam perundingan, tetapi setelah itu insya Allah semakin maju dan mudah-mudahan bisa membuat purwarupa atau prototipe bisa dimulai pada tahun ini,” ujar Ilham di Solo, Jawa Tengah, Senin (11/3/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/PRIYOMBODO–Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI) Ilham Habibie menjelaskan soal pesawat penumpang R80 di perpustakaan Habibie Ainun, di Jakarta, Kamis (22/2/2018). Pada kesempatan itu, ditandatangani kesepakatan kerja sama antara RAI, perusahaan Italia Leonardo Aerostructures Division, dan LAER terkait pengembangan pesawat R80.
Ilham mengatakan, pembuatan purwarupa membutuhkan waktu setidaknya empat tahun. Diharapkan setelah proses perakitan purwarupa selesai, pesawat R80 dapat menjalani uji terbang perdana pada 2024/2025.
Menurut Ilham, pabrik untuk perakitan final pesawat R80 direncanakan dibangun di kawasan Aerocity, Bandar Udara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Sebagai alternatif tempat, pabrik perakitan final akan didirikan di Batam. ”Harapannya adalah dalam waktu dekat ini, kami sudah bisa putuskan untuk memulai pembangunan pabriknya di situ (Aerocity Kertajati), tetapi itu masih dalam perundingan,” katanya.
Ilham mengatakan, untuk pemasarkan pesawat R80, pihaknya akan fokus menggarap pasar dalam negeri lebih dulu sebelum mengincar pasar ekspor. Saat ini, pihaknya sudah mengantongi pesanan sebanyak 155 unit dari empat maskapai dalam negeri. ”Kami belum pasarkan di luar negeri karena pasar yang terbesar di Indonesia,” ujarnya.
Menurut Ilham, pesawat R80 sesuai dengan karakteristik Indonesia yang memerlukan pesawat dengan jarak pendek dan bisa mendarat di landasan yang tidak panjang. Sejumlah negara juga berpotensi menjadi pasar karena memiliki karakterisitik relatif sama dengan Indonesia, antara lain Filipina, Thailand, Vietnam, negara-negara di Asia selatan, ataupun Amerika latin dan Afrika, serta Australia. ”Mereka perlu pesawat seperti itu,” ujarnya.
KOMPAS/DAHONO FITRIANTO–Komisaris PT Regio Aviasi Industri Ilham Habibie (kanan) menjelaskan tentang pesawat penumpang R80 kepada Menteri Perindustrian Saleh Husin (tengah) dengan didampingi Presiden Direktur PT RAI Agung Nugroho (kiri), (17/2/2016).
Pesawat R80 dirancang dapat melaju maksimum hingga 330 knots atau sekitar 611 kilometer per jam dengan kecepatan ekonomis mencapai 290 knots atau 537 km per jam. Pesawat ini mampu terbang dan mendarat dengan landasan pacu 1.200 meter. Jika mengangkut penumpang 80 orang, pesawat dapat menempuh jarak hingga 1.480 km.–ERWIN EDHI PRASETYA
Editor AUFRIDA WISMI WARASTRI
Sumber: Kompas, 11 Maret 2019