Menyambut peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-74, Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) dan Yayasan Makassar Skalia menggelar program Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa.
Progam ini merupakan kegiatan pelayaran mengelilingi sebagian wilayah Indonesia dengan menggunakan kapal pinisi selama 8 bulan dari 18 Desember 2018-17 Agustus 2019. Pelayaran 8 bulan tersebut akan dibagi dalam 10 trip, dimana pada tiap trip akan mengusung tema pembangunan sebagai fokus kampanye pelayaran pinisi
Ketua umum Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia, Zulficar Mochtar mengatakan bahwa tema pelayaran trip 1 adalah tentang optimalisasi pemanfaatan pulau-pulau kecil sebagai asset pembangunan. “Kami ingin ada formula pembangunan yang pas, berkeadilan dan tetap memberi perlindungan bagi masyrakat dimana pemerintah dapat mengelola pulau-pulau kecil sebagai sumber pendapatan negara” kata Zulficar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/MOHAMAD FINAL DAENG–Kapal pinisi dalam program “Pinisi Bagi Negeri”, tengah berlayar di perairan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/4/2017). Kali ini, kapal sejenis melakukan pelayaran mengelilingi sebagian wilayah Indonesia dalam Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa, 18 Desember 2018-17 Agustus 2019.
Hal ini tidak mudah sebab kebijakan pembangunan saat ini belum memberi perhatian dan prioritas yang jelas tentang upaya apa yang akan dilakukan pemerintah untuk tata kelola pulau kecil yang jumlahnya ribuan.
Pelayaran trip 1 Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa menyinggahi 7 titik persinggahan yaitu Makassar-Bulukumba-Pulau Kabaena, Bombana-Teluk Lianabanggai, Buton Tengah-Baubau-Raha-Pulau Saponda-Kendari. Untuk melahirkan konsep pembangunan pulau-pulau kecil, Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa telah menyelenggarakan seminar pada tanggal 28 Desember 2018 di kampus Universitas Halu Oleo Kendari dengan tema The Untold Story of Our Real Treasure Island for Indonesia’s Future.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO–Wisatawan asing melihat kapal pinisi yang digunakan untuk pelayaran rakyat di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Minggu (25/12/2016)
Sambutan luar biasa
Koordinator Ekspedisi Bakti Nusa Moh Abdi Suhufan mengatakan bahwa pelayaran Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa trip 1 mendapat sambutan luar biasa dari pemerintah daerah dan masyarakat pada titik yang disinggahi. “Alhamdulillah, pelayaran trip 1 sudah selesai dengan tibanya kapal ekspedisi pinisi di pelabuhan Kendari tepat pada tanggal 1 Januari 2019,” kata Abdi.
Tim Ekspedisi Pinisi mengapreasiasi sambutan hangat dan luar biasa dari pimpinan daerah dan masyarakat terhadap program ini. Seperti ada semangat dan spirit penting yang mereka ingin sampaikan bahwa Indonesia adalah negara maritim, masyarakat dan budaya maritim.
“Dalam kegiatan joy sailing yang kami lakukan di Buton Tengah, Baubau dan Raha, masyarakat antusias mengikuti pelayaran singkat tersebut” kata Abdi. Bukan hanya pelayaran biasa, dalam joy sailing tersebut diberikan edukasi tentang sejarah maritim dan pinisi, teknik berlayarm pendidikan lingkungan dan edukasi kebencanaan. “Ada misi pendidikan karakter bangsa yang ingin kita berika dalam program ini” pungkas Abdi.
Pada kesempatan yang lain, Bupat Muna, Rusman Emba melakukan penyambutan langsung dan ikut memberikan orasi dalam panggung maritim di ats kapal pinisis ketika bersandar di pelabuhan Raha pada hari Senin, 31 Desember 2018. Bupati bersama unsur muspida dan tokoh masyarakat Muna menyambut dengan antusias sebanyak 16 orang kru kapal dan program ekspedisi.
“Kedatangan kapal pinisi ini seperti menghadirkan kembai kejayaan pelaut Muna yang pandai berlayar, mengarungi samudera dan menunjukan jati diri bahwa kita adalah pelaut ulung’ kata Rusman Emba.
KOMPAS/RENY SRI AYU–Warga bergotong royong menurunkan kapal ke laut dalam ritual Annyorong Lopi di sentra pembuatan perahu, Tana Beru, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Pelayaran eksepdisi pinisi bakti nusa seperti napak tilas sejarah maritim bangsa Indonesia. Dulu dengan pengetahuan dan teknologi sederhana, pelaut Indonesia berlayar dari pulau ke pulau. Saat ini, pinisi melakukan pelayaran adalah symbol dan pengingat bahwa bangsa ini adalah bangsa maritim, sehingga kebijakan dan strategi pembangunan nasional pemerintahan yang akan dating mesti bercorak dan berwarna maritim.
Perjalanan trip 2 ekspedisi akan dimulai pada tanggal 3-18 Januari 2019 dengan rute Kendari-Molawe, Konawe Utara-Pulau Labengki-Lameruru-Bungku, Morowali-Donggi-Luwuk-Ampana, Tojo Una-Una-Pulau Togean-Torosiaje-Gorontalo-Bitung. “Kami mohon doa restu dan dukungan masyarakat Indonesia akan pelayaran selanjutnya dapat berjalan lancar” kata Zulficar.
Pada kesempatan yang sama Zulficar juga mengajak semua pihak baik pemerintah dan swasta yang mau mengambi peran dan berkontribusi dalam program ekspedisi ini. “Ekspedisi Pinisi adalah program kolosal dan pelayaran bersejarah sehingga kami mengajak semua komponen anak bangsa untuk ikut terlibat untuk menjadi bagian dari sejarah tersebut” kata Zulficar.–NASRULLAH NARA
Sumber: Kompas, 4 Januari 2019