Ijazah Palsu, Rektor Unima Julyeta Diminta Klarifikasi

- Editor

Senin, 24 Desember 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi memanggil Rektor Universitas Negeri Manado Julyeta Paulina Amelia Runtuwene di Jakarta, Jumat (21/12/2018) untuk mengklarifikasi kasus dugaan ijazah palsu doktornya yang kembali mencuat. Namun, klarifikasi ini bukan untuk memeriksa kembali kasus dugaan ijazah palsu yang sudah dianggap selesai.

”Iya, benar, Rektor Unima Julyeta dipanggil untuk diklarifikasi. Kami hanya ingin mengklarifikasi langsung ke Bu Rektor apakah terkait kasus dugaan ijazah palsunya masih ada masalah atau tidak. Tadi ditegaskan tidak ada masalah lagi,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidiksn Tinggi, Kemenristekdikti, Ali Ghufron Mukti.

Menurut Ghufron, dari kajian tim Kemenristekdikti, persoalan dugaan ijazah palsu Julyeta seperti yang dilaporkan dosen Unima yang kemudian dilaporkan juga kepada Ombudsman Republik Indonesia (ORI), sudah selesai atau clear. Pihaknya mendapat penjelasan dari Julyeta sudah memenuhi apa yang diminta ORI. Demikian pula, Kemenristekdikti sudah merespon tindak lanjut yang diminta ORI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kemristek dan Dikti, Ali Ghufron Mukti.

“Kok, masalah dugaan ijazah palsu Rektor Unima ini masih saja diributkan, kami mengklarifikasi langsung. Bu Julyeta melaporkan tidak ada masalah,” ujar Ghufron.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO–Usut Mal Administrasi Ijazah Doktor – Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI) berunjukrasa di depan halaman Gedung Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Kuningan, Jakarta, Senin (25/9/2017). Mereka meminta Kemenristek dan Dikti menindaklanjuti temuan mal administrasi ijazah doktor rektor Universitas Negeri Manado (Unima) Sulawesi Utara Julyeta Paulina Amelia Runtuwene.

Klarifikasi dugaan ijazah palsu, ujar Ghufron, sudah dilakukan, dan dinyatakan perguruan tinggi dari Perancis tidak palsu. Permasalahan Julyeta yang dituding tidak menggunakan visa pelajar atau student visa saat ke Perancis, menurut Ghufron, sudah diklarifikasi. Julyeta dinilai tidak perlu memakai student visa, tapi cukup visa turis, karena hanya dua bulan di Perancis.

“Soal disertasi doktor juga sudah jelas, sudah dikonfirmasi ke perguruan tinggi di Perancis, dan pembimbing. Semua sudah tidak ada masalah,” ujar Ghufron.

Kasus dugaan ijazah palsu Rektor Unima Julyeta mencuat kembali terkait ditangkapnya Stanly Ering (49) oleh Polda Sulawesi Utara. Stanly, yang juga dosen di Unima, terus mempermasalahkan penanganan dugaan ijazah palsu Julyeta yang dinilai masih janggal.

Seperti diberitakan Kompas, Stanly, dosen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Unima, yang melaporkan dugaan ijazah palsu Rektor Unima Julyeta kini ditahan polisi sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik Rektor Unima. Ia ditangkap di sebuah hotel di Jakarta Senin lalu karena mangkir dari panggilan Polda Sulut.

Tahun 2016, Stanly berurusan dengan aparat hukum karena dilaporkan rektor lama Unima Philoteus Tuerah terkait pencemaran nama baik. Stanly kini kembali berurusan dengan polisi karena daporkan kembali terkait pencemaran nama baik Rektor Unima Julyeta.

DEONISIA ARLINTA UNTUK KOMPAS–Stanly Handry Ering, pelapor dalam kasus ini yang juga dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado.

Ada kabar pula Stanly diproses untuk dipecat. Demikian pula Hanny Massie, pegawai Unima, juga diusulkan dipecat. Keduanya dikenal sebagai aktivisi yang memprotes kebijakan Kemristek dan Dikti terkait penetapan Julyeta sebagai Rektor Unima.

Irwani Maki dari Humas Unims mengatakan usulan pemecatan sudah disampaikan Ke Kemristek dan Dikti sejak awal 2016. Sebab, Stanly, tidak aktif mengajar sejak 2006.

Ghufron mengatakan belum menerima usulan pemecatan Stanly sebagai dosen. “Usulan pemecatan itu urusan mereka. Untuk dosen PNS memang ke Kemristekditi dan atasan yang berwenang,” ujar Ghufron.–ESTER LINCE NAPITUPULU

Sumber: Kompas, 22 Desember 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB