Platform jual beli daring Bukalapak membuka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan bagi mahasiswa-mahasiswa jurusan teknologi informasi di seluruh Indonesia melalui program Bukabeasiswa. Program ini merupakan salah satu kontribusi Bukalapak untuk turut membangun dan mengembangkan pendidikan Indonesia di era revolusi industri 4.0.
Head Of Talent Management Bukalapak Engelbertus Panggalo mengatakan, program ini diadakan sebagai bentuk apresiasi kepada mahasiswa berprestasi dan ingin mengembangkan potensinya di bidang teknologi informasi. Program ini menyediakan beasiswa untuk biaya kuliah danuang saku selama satu tahun.
”Kami juga menyiapkan program pelatihan dan pengembangan diri serta kesempatan berkarya bersama Bukalapak,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
STEFANUS ATO UNTUK KOMPAS–Para finalis program Bukabeasiswa yang diselenggarakan Bukalapak tengah mengikuti seleksi berupa tes daring pada Sabtu (4/8/2018) di Jakarta Selatan.
Program ini, kata Enggelbertus, dilaksanakan pertama kali pada tahun 2016. Ia menyebutkan, pada tahun 2016 terdapat delapan mahasiswa yang lolos seleksi dari jumlah pendaftar 1.800 orang. Tahun 2017 meningkat menjadi 13 mahasiswa dari jumlah pendaftar 2.100 orang.
”Tahun ini, dari 2.700 mahasiswa yang ikut mendaftar, saat ini tinggal 50 finalis yang bertahan. Tidak ada pembatasan kuota, tetapi sedikit yang lolos karena kami punya standar yang harus dicapai,” ujarnya.
Pendaftaran tersebut dimulai sejak Mei 2018. Setiap mahasiswa harus mengikuti beberapa tahapan seleksi, yaitu seleksi administrasi, online test, ofline test berupa technical test, dan wawancara di tahap akhir.
Engelbertus menambahkan, program ini merupakan ajang kompetisi bagi mahasiswa-mahasiswa yang memiliki latar belakang pendidikan teknologi informasi. Setiap peserta ditantang untuk selain menguji kemampuannya di bidang programming juga mengetahui kemampuan analisis dan problem solving dari setiap peserta.
Engelbertus menambahkan, peserta yang lolos seleksi akan mendapat beasiswa untuk biaya kuliah Rp 2 juta tiap bulan selama satu tahun. Peserta juga dilatih oleh engineering manajer Bukalapak. Pelatihan itu berupa pengembangan soft kill dan hard kill untuk menemukan kemampuan terbaiknya di bidang teknologi dan informasi.
STEFANUS ATO UNTUK KOMPAS–Head Of Talent Management Bukalapak Engelbertus Panggalo
Pelatihan tersebut sebagai tanggung jawab Bukalapak untuk membangun generasi mudah Indonesia agar semakin berkembang dan produktif dalam merespons era revolusi industri 4.0. ”Generasi muda kita harus terus diberdayakan untuk memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi agar mampu bersaing,” katanya.
Dewita Sonya Tarabunga (19), salah satu finalis, mengatakan, tertarik untuk mengikuti program ini karena diselenggarakan perusahan unicorn terkenal di Indonesia. ”Baru pertama kali ada beasiswa untuk anak information technology. Seleksinya juga lebih technical,” ujar mahasiswa asal Institut Teknologi Bandung ini.
Anab Maulana Barik (21), finalis lainnya, tertarik untuk mengikuti program ini karena telah memasuki semester akhir. ”Tidak bisa andalkan orangtua terus, pengin terjun langsung ke industri apalagi unicorn seperti Bukalapak. Saya juga mau berkontribusi di perusahaan ini,” kata mahasiswa asal Universitas Indonesia itu.
STEFANUS ATO UNTUK KOMPAS–Anab Maulana Barik, finalis program Bukabeasiswa asal Universitas Indonesia.
Hal yang sama juga dikatakan William Albertus Dembo (21). ”Sudah ada testimoni dari senior yang pernah ikut katanya program ini bagus karena ada program developments skill,” ujar mahasiswa asal Institut Teknologi Sepuluh Nopember itu. (STEFANUS ATO)–KHAERUDIN
Sumber: Kompas, 4 Agustus 2018