Gerhana bulan total pada Sabtu (28/7/2018) disambut oleh jemaah haji di Masjidil Haram, Mekkah, dengan shalat Gerhana (Khusuf). Para jemaah dari banyak negara tampak khusyuk mengikuti shalat dua rakaat yang berlangsung sekitar sejam, dimulai pukul 22.15 waktu setempat.
Imam yang memimpin shalat membacakan empat surah setelah Al-Fatihah, yakni Al-Kahfi, Al-Ghafir, Al-Ahqaaf, dan Al-Waqi’ah. Selanjutnya, khatib tampil menegaskan gerhana bulan sebagai fenomena alam dan menjadi tanda-tanda kebesaran Ilahi.
KOMPAS/NASRULLAH NARA–Samar-samar tampak gerhana bulan di atas Kabah, Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, pada Jumat (27/7/2018) malam-Sabtu (28/7/2018) dini hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Agenda shalat Gerhana diumumkan beberapa saat selepas shalat Isya. Melalui pelantang suara, pengelola masjid mengumumkan rencana tersebut. Saat itu, pukul 21.30, bulan tampak gelap pada salah satu bagian sisinya sehingga samar-samar tak bulat utuh. Sebagian jemaah mengabadikannya dengan kamera ponsel. Mereka membidik bulan di atas Kabah yang tampak di sela menara Masjidil Haram dan menara hotel berbintang lima di sekitar masjid.
KOMPAS/NASRULLAH NARA–Jemaah haji menunaikan tawaf di bawah gerhana bulan pada Jumat (27/7/2018) malam-Sabtu (28/7/2018) dini hari.
Meski disampaikan dalam bahasa Arab, pengumuman agenda shalat Gerhana itu tampaknya langsung dimengerti para jemaah. Saat imam memberikan semacam isyarat akan dimualainya shalat, mereka berangsur berdiri membentuk shaf (barisan) untuk sembahyang. Barisan berpola lingkaran mengelilingi Kabah.
Di antara barisan jemaah shalat, tampak jemaah haji asal Solo (Jawa Tengah), Surabaya (Jawa Timur), dan Makassar (Sulawesi Selatan). ”Kami memang sudah diingatkan oleh pembimbing ibadah akan adanya peristiwa alam gerhana ini. Ini sungguh istimewa karena kami mengalaminya di Tanah Suci, pas lagi ibadah haji,” ujar Handoko (40), jemaah asal Solo.
Bagi para jemaah yang lazim menyambut fenomena gerhana bulan ataupun matahari dengan shalat Khusuf, ini adalah pengalaman unik dan langka. ”Ini tidak terjadi tiap tahun. Belum tentu ada lagi perisitiwa serupa tahun depan,” ungkap seorang jemaah asal Makassar.
MEDIA CENTER HAJI 2018–Gerhana bulan tampak dari Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, pada Jumat-Sabtu (27-28/7/2018) dini hari.
Sebagian besar para jemaah shalat Gerhana itu mengenakan kain ihram, pertanda baru saja tiba di kota Mekkah dan siap-siap untuk tawaf (mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali). Tawaf dengan pakaian tak berjahit saat memasuki kota suci Mekkah adalah prosesi wajib bagi jemaah haji. Selepas shalat Gerhana, mereka memulai tawaf sebelum kemudian sai (berjalan dan berlari-lari kecil di antara bukit Safa dan Marwa).
Penampakan bulan menjadi perhatian para jemaah lainnya hingga benar-benar gerhana berlalu, Sabtu dini hari. Sebagian jemaah yang telah menyelesaikan tawaf dan sai menatap ke angkasa. Seraya melafalkan zikir, mereka memandangi bulan dengan takjub.
KOMPAS/NASRULLAH NARA–Gerhana bulan tampak dari Masjidil Haram, Mekkah, pada hari Jumat-Sabtu (27-28/7/2018) dini hari.
Menunaikan shalat Gerhana adalah ritual ibadah yang sudah mengakar bagi warga Mekkah dan sekitarnya. Siroj (42), warga Jeddah yang asli Bangkalan, Madura, Jawa Timur, menyebutkan, shalat Gerhana biasa diadakan di masjid-masjid dan dijalankan secara berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan khotbah.
MEDIA CENTER HAJI 2018–Jajaran Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi Daerah Kerja Makkah menggelar shalat Khusuf (Gerhana) di kantor daerah kerja, King Fahad Street, Mekkah, Jumat (27/7/2018) malam.
”seperti di Masjidil Haram, inti khotbah adalah menegaskan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini diatur oleh Allah dan manusia sungguh tak berdaya di hadapan sang Pencipta,” kata ayah empat anak yang sudah 20 tahun bermukim di Jeddah ini.
Panitia haji shalat Khusuf
Semalam, selepas isya, shalat Khusuf juga digelar oleh jajaran Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja Makkah. Ritual itu diselenggarakan di kantor daerah kerja, yang beralamat di King Fahad Street, Mekkah.
Tampil sebagai imam shalat Aswadi Suhada, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya. Khotbah disampaikan KH Masrur Ainun Najih. Keduanya merupakan pembimbing ibadah Daerah Kerja Mekkah. (NAR)–NASRULLAH NARA
Sumber: Kompas, 28 Juli 2018