Mahasiswa saat ini dituntut memiliki kemampuan berinovasi untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0. Dukungan untuk munculnya mahasiswa berprestasi di tingkat nasional dilakukan lewat program Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2018.
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2018 diselenggarakan di Solo yang ditutup pada Kamis (12/7/2018). Sebanyak 252 peserta mempresentasikan dan mempertahankan karya ilmiahnya yang dititikberatkan pada pemanfaatan teknologi informasi baik dalam tahapan proses maupun pengembangan hasil inovasi yang dapat didiseminasikan secara luas.
DOKUMENTASI KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI–Pemilihan mahasiswa berprestasi untuk memunculkan potensi mahasiswa Indonesia. Pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat nasional dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah, yang ditutup pada Kamis (12/7/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dewan Juri memilih Evita Martha Dewi (Universitas Indonesia) sebagai Juara I untuk program Sarjana dan Andre Gilitasha (Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti) sebagai Juara I untuk program Diploma. Untuk kategori Penyaji Karya Ilmiah Terbaik diraih Faoziah Arumi (Universitas Negeri Semarang).
Direktur Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Didin Wahidin, Direktur Kemahasiswaan Ditjen Belmawa mengatakan, mahasiswa harus ditumbuhkembangkan potensinya secara utuh, baik pengetahuan (kognitif), kepribadian (afektif), dan psikomotorik (keterampilan).
“Pintar saja tidak cukup. Mahasiswa juga harus memiliki pengalaman kegiatan kemahasiswaan serta membangun kohesi sosial dengan lingkungannya. Kami yakin, mahasiswa berprestasi akan menjadi pemimpin bangsa di masa depannya,” ujar Didin.–ESTER LINCE NAPITUPULU
Sumber: Kompas, 12 Juli 2018