Titanium Dioksida Diduga Terkait Erat Diabetes Tipe 2

- Editor

Senin, 25 Juni 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penelitian terbaru menemukan partikel kristal titanium dioksida yang biasa dipakai sebagai pewarna putih untuk produk sehari-hari, mulai dari cat hingga lilin, memiliki kaitan erat dengan penyakit diabetes tipe 2. Kesimpulan ini diperoleh setelah penemuan partikel ini di dalam pankreas penderitanya.

Kajian ini dilakukan tim peneliti dari The University of Texas di Austin, Amerika Serikat, dan dipublikasikan di jurnal Chemical Research in Toxicology dan dirilis di laman kampus ini pada 20 Juni 2018.

Disebutkan, titanium dioksida (TiO2) tidak lazim ditemukan di dalam jaringan tubuh manusia. Tim menguji 11 pankreas spesimen, dengan delapan di antaranya berasal dari penderita diabetes tipe 2 dan tiga lainnya tidak. Hasilnya, tiga spesimen pankreas yang bukan dari penderita diabates tidak mengandung TiO2. Sementara seluruh penderita diabetes tipe 2 pada pankreasnya ditemukan lebih dari 200 juta kristal TiO2 per gram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Penelitian kami menemukan kaitan kuat antara diabetes tipe 2 dan adanya pengkristalan yang kronis di pankreasnya akibat paparan titanium dioksida, sama dengan paparan silikon dan asbes terhadap penyakit paru-paru,” kata ketua tim peneliti, Profesor Adam Heller, merupakan peneliti senior diabetes yang menjadi pemenang National Medal of Technology di Amerika pada tahun 2007.

KOMPAS/ADHITYA RAMADHAN–Pasien komplikasi akibat diabetes melitus dirawat di RSUD Buru, Provinsi Maluku, Jumat (11/5/2018).

Dalam kajian ini, disebutkan pewarna berbahan TiO2 mulai digunakan sejak pertengahan abad ke-20. Bahan ini digunakan sebagai pewarna putih di cat dan makanan, obat-obatan, pasta gigi, kosmetik, plastik, dan kertas. Hasilnya, produksi TiO2 melonjak 4 juta ton sejak tahun 1960.

Mengacu pada data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah penderita diabetes melonjak empat kali lipat selama empat dekade terakhir. Saat ini, penderitanya mencapai 425 juta jiwa, dengan mayoritas merupakan penderita diabetes tipe 2.

Sekalipun kegemukan dan populasi yang menua masih dianggap sebagai faktor utama penyakit ini, menurut Heller, peningkatan penggunaan TiO2 ikut berkontribusi besar.

”Mayoritas pankreas penderita diabetes tipe 2 mengandung kristal titanium dioksida, yang umumnya dipakai sebagai pewarna makanan, obat, dan cat tembok,” ujarnya.–AHMAD ARIF

Sumber: Kompas, 23 Juni 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB