Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia tidak perlu minder dengan orang di negara lain untuk berkiprah di dunia internasional. Hal itu dia sampaikan saat menjadi pembicara dalam seminar di Kemenristekdikti bertema ‘Membumikan Pendidikan Tinggi, Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia’.
“Saya percaya Indonesia hanya akan bisa maju kalau kita terbuka. Kalau kita tertutup, kita akan menjadi katak di dalam tempurung. Jadi kalau presiden (Joko Widodo) sekarang minta perguruan tinggi harus terbuka, keluar lah jadi jagoan dunia,” katanya, di Kantor Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Senin (7/5/2018).
Sri Mulyani mengatakan, dia pun pernah berkarier di luar negeri, yakni sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia dan berkantor di Washington DC, Amerika Serikat. Menurutnya, Indonesia tidak perlu minder dengan orang-orang asing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya juga pernah keluar dari Indonesia. Ternyata kalau lihat kan kita selalu katakan bule itu hebat. Bule itu cuma kulitnya aja yang lebih pucet dari kita, makan sama tiga kali,” sebutnya.
Lagipula menurutnya semua manusia itu sama saja, hanya saja dibedakan dari cara berpikirnya.
“Cuma cara kita berpikir apakah kita mampu jadi orang yang bisa urus negara ini, tahu sebab akibat. Karena kalau kita tidak pernah tahu sebab akibatnya maka kita nggak pernah tahu strateginya apa,” lanjutnya.
Tapi Sri Mulyani menyadari cara berpikir masyarakat di Indonesia, termasuk di bidang pendidikan harus dibenahi, termasuk dalam mengelola anggaran yang dikucurkan pemerintah ke sektor tersebut.
“Jadi saya ingin agar komunitas pendidikan memperbaiki strategi tata kelola akuntabilitas, agar kita hidupnya lebih baik. Saya senang juga kalau komunitas pendidikan mengkomparasi (membandingkan) dengan negara lain,” tambahnya.(zlf/zlf)–Trio Hamdani
Sumber: detikFinance, Senin, 07 Mei 2018