SNMPTN, 28.069 Calon Mahasiswa Berpotensi Terima Beasiswa Bidikmisi

- Editor

Rabu, 18 April 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dari 586.155 peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2018, sebanyak 110.946 peserta lolos sebagai calon mahasiswa baru. Dari jumlah tersebut, sebanyak 28.069 calon mahasiswa baru dinyatakan lolos berpotensi menerima beasiswa Bidikmisi.

“Meskipun begitu PTN tetap akan melakukan verifikasi lanjutan guna memastikan mereka benar-benar layak mendapatkan Bidikmisi,” kata Ketua Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru PTN Ravik Karsidi pada pengumuman hasil SNMPTN di Jakarta, Selasa (17/4/2018). Turut hadir Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.

Pendaftaran ulang bagi siswa yang lolos seleksi, ke PTN tujuan, pada 8 Mei. Mereka diwajibkan membawa surat keterangan lulus dari sekolah masing-masing. Jika tidak, status mereka sebagai calon mahasiswa baru gugur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jalur SNMPTN dinilai berdasarkan nilai rapor siswa sejak kelas X disertai prestasi mereka mengikuti berbagai perlombaan, baik yang bersifat akademis maupun ekstrakurikuler.

KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR–Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir (ketiga dari kiri) dalam acara pengumuman hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri.

Kuota setiap sekolah bisa mengajukan jumlah siswa yang layak mengikuti SNMPTN ditentukan berdasarkan akreditasi. Sekolah dengan akreditasi A boleh memasukkan 50 persen siswa terbaiknya, akreditasi B sebanyak 30 persen, akreditasi C sebanyak 10 persen, dan sekolah tanpa akreditasi sebanyak 5 persen.

Masih relevan
Ravik mengatakan, jalur SNMPTN dinilai masih relevan dalam menjaring calon mahasiswa baru. Selain prestasi akademis, bakat di bidang yang spesifik juga menjadi faktor penentu diterimanya lulusan SMA sederajat di perguruan tinggi negeri idaman.

“Kalau hanya berbasis ujian tulis, ada siswa yang kemungkinan tidak lulus karena nilai di beberapa mata pelajaran biasa saja. Akan tetapi melalui SNMPTN, mereka memiliki kemungkinan lolos dengan bersenjatakan prestasi akademis maupun nonakademis di pelajaran-pelajaran tertentu,” katanya.

Sistem ini, kata Ravik, membutuhkan pembangunan kepercayaan antara PTN dengan sekolah. Ia mengakui, ada sekolah yang melakukan kecurangan memanipulasisiswa dengan cara mendongkrak nilai siswa. “Kami berkoordinasi dengan dinas-dinas pendidikan agar melakukan pembinaan,” ujarnya.

Dari sisi peminatan program studi (prodi), pada bidang ilmu eksakta, prodi farmasi dan pendidikan teknologi informasi merupakan dua yang paling digemari. Di bidang ilmu sosial, manajemen, aktuaria, dan akutansi memiliki banyak peminat.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenyerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Intan Ahmad menduga hal tersebut karena prodi-prodi tersebut dinilai masyarakat erat berhubungan dengan revolusi industri keempat.

Intan mengatakan, jalur SNMPTN menjaring minimal 30 persen mahasiswa baru di PTN. Selain jalur itu, juga ada Seleksi Bersama Masuk PTN dan ujian mandiri di setiap PTN yang berbasis ujian tertulis. Semua menerapkan kuota minimal 30 persen. Total, kuota mahasiswa baru PTN tahun 2018 adalah 340.667 orang.

PTN yang paling banyak menerima mahasiswa melalui SN!PTN adalah Universitas Brawijaya (3.341 orang), Universitas Haluoleo (3.046 orang), dan Universitas Diponegoro (2.929 orang). Menurut Ravik, PTN-PTN tersebut memiliki kuota lebih besar untuk SNMPTN dibandingkan dengan SBMPTN dan Ujian Mandiri.–LARASWATI ARIADNE ANWAR

Sumber: Kompas, 18 April 2018

Kamu-kamu yang belum sempat lihat pengumuman SNMPTN 2018 silahkan cek di bawah:

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB