Waspadai Biomagnifikasi B3 akibat Tumpahan Minyak Mentah

- Editor

Kamis, 12 April 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Angkut Sampah Tercemar Minyak
Nurari warga RT V Kampung Baru di Margasari, Balikpapan, Kaltim, Minggu (8/4/2018), menyiapkan perahu yang berisi sampah-sampah di perairan setempat yang tercemar minyak. Cemaran tersebut berasal dari kebocoran minyak

Angkut Sampah Tercemar Minyak Nurari warga RT V Kampung Baru di Margasari, Balikpapan, Kaltim, Minggu (8/4/2018), menyiapkan perahu yang berisi sampah-sampah di perairan setempat yang tercemar minyak. Cemaran tersebut berasal dari kebocoran minyak

Klaim perairan Teluk Balikpapan telah jernih setelah kebocoran minyak mentah agar tak mengendorkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Bahan berbahaya dan beracun atau B3 yang terdapat pada minyak mentah berisiko mengontaminasi biota laut secara langsung dari air atau sedimen, maupun secara tak langsung lewat proses makan memakan (biomagnifikasi).

Dalam jangka panjang, pihak terkait seperti Pertamina dan pemerintah harus rutin mengecek kondisi perairan beserta biota di dalamnya. “Biota laut yang terkontaminasi B3 itu bisa mengalami berbagai masalah seperti gangguan fisiologi dan gangguan reproduksi, sehingga mengakibatkan biota jadi lemah dan berujung pada kematian,” kata Etty Riani, toksikolog pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Institut Pertanian Bogor, Rabu (11/4/2018), di Jakarta.

Dampak paparan kontaminan pada tubuh biota lain seperti gangguan reproduksi (berdampak kemandulan atau keturunan cacat). Itu menurunkan produktivitas perairan yang berujung pada penurunan hasil tangkap. Antisipasi sosial dan ekonomi agar disiapkan secara baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Angkut Sampah Tercemar Minyak
Nurari warga RT V Kampung Baru di Margasari, Balikpapan, Kaltim, Minggu (8/4/2018), menyiapkan perahu yang berisi sampah-sampah di perairan setempat yang tercemar minyak. Cemaran tersebut berasal dari kebocoran minyak

KOMPAS/ICHWAN SUSANTO–Angkut Sampah Tercemar Minyak, Nurari warga RT V Kampung Baru di Margasari, Balikpapan, Kaltim, Minggu (8/4/2018), menyiapkan perahu yang berisi sampah-sampah di perairan setempat yang tercemar minyak. Cemaran tersebut berasal dari kebocoran minyak

Di lain pihak, biota laut yang terkontaminasi bahan berbahaya dan beracun atau B3 bisa membahayakan manusia yang mengonsumsinya. Konsentrasi B3 melebihi ambang batas dapat mengganggu kesehatan.

Senyawa B3 seperti polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) bersifat karsinogenik (mencetuskan kanker), teratogenik (mengakibatkan cacat bawaan pada embrio), mutagenic (mengakibatkan mutasi DNA), genotoksik (mengakibatkan kerusakan DNA), mampu merusak bahkan mematikan sel (sitotoksik) pada organ vital, serta imunosupresif (menekan sistem kekebalan tubuh).

Dengan risiko ini, ia merekomendasikan Pertamina dan pemerintah rutin mengambil sampel dan mengujinya. Itu sebagai langkah hati-hati demi melindungi kesehatan warga yang mengonsumsi hasil perairan setempat.

–Mengecek Kualitas Udara Pescapencemaran Minyak–Petugas dari Pertamina mengecek kualitas udara di permukiman penduduk Kelurahan Margasari, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (8/4/2018). Kegiatan ini dilakukan pascakebocoran minyak mentah di pipa Pertamina pada Sabtu lalu. Beberapa parameter yang diukur seperti oksigen, hidrogen sulfida (H2S), dan gas mudah terbakar terdeteksi dalam kondisi bagus.

Ketua Bidang Adaptasi Perubahan Iklim dan Bencana Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia Sakdullah menyarankan agar pemeritah fokus ke program dan agenda rehabilitasi ekosistem Teluk Balikpapan. “Dalam jangka pendek, otoritas terkait perlu melakukan segala upaya dan tindakan untuk memastikan sisa tumpahan minyak telah terangkat dari kawasan Teluk Balikpapan” kata dia.

Dalam jangka panjang, perlu upaya rehabilitasi dan restorasi ekosistem Teluk Balikpapan dengan memertimbangkan -kaidah ilmiah. Sebab, Teluk Balikpapan memiliki fungsi ekologis penting sebagai area pembesaran, makan, dan pemijahan berbagai spesies ikan dan biota laut lain. Insiden tumpahan minyak ini dikhawatirkan berdampak buruk terhadap produktivitas perikanan.–ICHWAN SUSANTO

Sumber: Kompas, 12 April 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB