Pola Hidup Sehat Harus Dipaksakan

- Editor

Kamis, 29 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyakit tidak menular yang disebabkan oleh pola hidup tidak sehat membebani keuangan negara. Padahal, penyakit tidak menular dapat dihindarkan dengan cara mengelola faktor risiko. Karena itu, perlu ada terobosan untuk memaksa warga supaya menerapkan kebiasaan hidup sehat.

Prof Asnawi Abdullah memaparkan hal itu, dalam orasi ilmiah saat pengukuhan dirinya sebagai guru besar bidang ilmu kesehatan masyarakat di Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh, Selasa (27/3/2018).

Sejauh ini, negara sangat terbebani karena harus mengalokasikan anggaran besar untuk mengobati penyakit tidak menular. Berdasarkan penelitian forum ekonomi dunia, kerugian ekonomi Indonesia akibat penyakit tidak menular mencapai Rp 3.421 triliun per tahun. Nilai itu dihitung dari biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan dan hilangnya potensi pendapatan karena penyakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Asnawi mengatakan, penyakit tidak menular yang paling banyak diderita oleh warga Indonesia adalah stroke, hipertensi, jantung koroner, dan kanker. Penyakit tidak menular dipicu oleh kebiasaan hidup tidak sehat, seperti merokok, kurang aktivitas fisik, dan mengonsumsi makanan tidak sehat.

KOMPAS/RIZA FATHONI–Berolahraga di Taman, Warga berolahraga di bawah kerindangan pepohonan Taman Tebet, Jakarta, Selasa (6/3/2018). Ruang terbuka hijau yang nyaman selain menjadi paru-paru kota juga menyediakan tempat beraktivitas yang sehat bagi warga.–Kompas/Riza Fathoni

Selain perlu kebijakan khusus untuk mendorong warga hidup sehat, paradigma sebagian masyarakat di sejumlah daerah yang menganggap obesitas merupakan simbol kemakmuran perlu diubah.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO–Sejumlah ibu membawa anaknya ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, untuk ditimbang dan mendapatkan tambahan makanan bergizi, Selasa (17/10/2017). (Kompas/Wawah H Prabowo)

Perlu terobosan
Beberapa terobosan yang dapat dilakukan adalah, pendidikan kesehatan kepada warga lebih digencarkan. Terobosan lainnya adalah, pengelola kedai makanan memberikan pilihan menu sehat kepada pelanggan seperti kopi tanpa gula atau jus. Pada menu itu juga dijelaskan risiko buruk dan baik mengonsumsi makanan tersebut.

Pemerintah juga dapat menaikkan pajak rokok dan melarang penjualan produk tertentu pada suatu kawasan yang dianggap berbahaya bagi kesehatan warganya. “Warga juga harus memaksa diri untuk hidup sehat. Perlu tindakan nyata secara dramatis jika kita ingin menghindar dari penyakit tidak menular,” kata Asnawi.

Warga juga harus memaksa diri untuk hidup sehat. Perlu tindakan nyata secara dramatis jika kita ingin menghindar dari penyakit tidak menular

Di Indonesia sebanyak 71 persen kematian disebabkan oleh penyakit tidak menular. Penderitanya bukan hanya orang tua, namun juga anak muda yang berada pada usia produktif. Indonesia terancam kehilangan generasi produktif karena penyakit tidak menular.

Menurut Rektor Universitas Muhammadiyah Aceh Muharrir Asy’ari, gelar guru besar yang diraih Prof Asnawi Abdullah merupakan yang pertama sejak kampus itu berdiri pada tahun 1991. Pengukuhan guru besar itu diharapkan menjadi motivasi bagi dosen lain yang telah meraih gelar doktor untuk berkompetisi mendapat gelar guru besar. Namun hal terpenting adalah, guru besar itu harus bermanfaat bagi masyarakat luas.–ZULKARNAENI MASRI

Sumber: Kompas, 28 Maret 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB