Pertumbuhan kota mandiri baru Meikarta yang merupakan kota kesembilan yang dibangun Lippo Group terus didukung patner global. Kota modern ini juga bakal dikembangkan sebagai pusat riset dan pendidikan. Untuk itu, berbagai perusahaan global manca negara sepakat untuk hadir di Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MOU) pada Selasa (20/3) di Jakarata dilakukan dengan sembilan perusahaan global, mulai di bidang pendidikan, kesehatan, logistik, hingga fintech. Hadir dalam penandatanganan CEO Lippo Group James T Riady dan Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–Penandatangan nota kesepahaman atau MOU Meikarta dengan sembilan perusahaan global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
James mengatakan kondisi ekonomi global yang sempat mengalami krisis pada 2008 dalam beberapa tahun ini terus membaik. Kondisi ini menjadi peluang untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Pembangunan Meikarta bgi kami bukan sekadar properti, tapi membngun sebuah kota secara keseluruhan yang baru. Pembangunan kota bukan cuma fisik, tapi juga membangun manusianya, “kata James.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–CEO Lippo Group James Riady
James mengatakan penandatanganan kerja sama global dengan nilai investasi sebesar 300 juta dollar Amerika membuktikan bahwa Lippo berhasil memasarkan Meikarta sebagai tempat yang layak untuk investasi masa depan.
Potensi kawasan Jakarta – Bandung sangat potensial yang saat ini mencapai sekitar 36 juta orang, sedangkan pada 2045 berpenduduk sekitar 80 juta orang.
Pembangunan sebuah kota baru modern butuh dukungan dari banyak mitra. Kerja sama ini sebagai langkah awal mewujudkan kota modern tersebut
Ketut mengatakan selain sebagai kawasan hunian, Meikarta dikembangkan menjadi pusat pendidikan dan riset.
“Pembangunan sebuah kota baru modern butuh dukungan dari banyak mitra. Kerja sama ini sebagai langkah awal mewujudkan kota modern tersebut, ” kata Ketut.
Terkait fasilitas pendidikan, Meikarta menyediakan seratus SD internasional dan nasional plus, 50 SMP dan SMA internasional, dan tiga universitas nasional.
Selain itu, pusat riset industri, pusat pameran internasional, pusat seni dan teater opera, perpustakaan nasional, hingga pusat kesehatan dan rumah sakit internasional.–ESTER LINCE NAPITUPULU
Sumber: Kompas, 20 Maret 2018