Para Penguasa Masa Depan

- Editor

Selasa, 13 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Huawei Technologies, salah satu perusahaan pemasok perangkat komunikasi dan teknologi jaringan terbesar di dunia, menempati area paling luas di antara sekian banyak booth pameran di Hall 3 Fira Gran Via, Barcelona, Spanyol, tempat digelarnya Mobile World Congress 2018 pada 26 Februari-1 Maret lalu. Huawei seperti menegaskan kehadiran China sebagai pemain utama yang paling siap dalam revolusi industri gelombang keempat.

Tak jauh dari booth Huawei, ada raksasa asal China, ZTE Corporation. Booth ZTE tak kalah besar dari Huawei. Kedua pemain besar dalam teknologi solusi jaringan tersebut berlomba memamerkan kesiapannya menyongsong keberadaan jaringan teknologi nirkabel generasi ke-5 atau 5G. Mereka berlomba dengan para pemain global penyedia solusi jaringan lainnya, seperti Ericsson (Swedia) dan Nokia (Finlandia).

Meski mulai ramai diperbincangkan sejak tiga tahun terakhir, teknologi jaringan 5G memang belum sepenuhnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan manusia sehari-hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/KHAERUDIN–Booth Huawei Technologies di ajang Mobile World Congress 2018 Barcelona, Spanyol, yang digelar pada 26 Februari-1 Maret lalu

Meski pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2018 pemain besar penyedia solusi jaringan masing-masing memamerkan apa yang bisa dilakukan dengan teknologi 5G, standar 5G dari kelompok asosiasi komunikasi generasi ketiga atau 3GPP (Third Generation Partnership Project) belum secara resmi merilisnya. 3GPP ini merupakan kolaborasi dari para pengembang telekomunikasi internasional untuk menerapkan standar yang diterima secara global bagi sistem mobile generasi ketiga. Artinya, ekosistem untuk penerapan teknologi 5G di dunia belum tercipta sepenuhnya.

Di depan mata
Jika di tingkat global saja ekosistem 5G belum tercipta sepenuhnya, apalagi di Indonesia. Vice President Technology and System Telkomsel Indra Mardiatna mengungkapkan, teknologi 5G di Indonesia masih belum bisa dibicarakan soal kesiapan penerapannya. Meski demikian, sebagai operator telekomunikasi terbesar di dalam negeri, Telkomsel menurut Indra tetap mempersiapkan transformasi ke teknologi 5G.

”Wah, itu masih jauh karena standar 5G 3GPP juga belum full release. Jadi, belum bisa omongin kesiapannya sekarang. Yang pasti, kami terus siapkan transformasinya,” kata Indra.

Namun, untuk sekadar mengintip apa yang bisa dilakukan jika teknologi 5G berhasil diaplikasikan, kita cukup datang ke banyak peserta pameran MWC 2018. Pada ajang ini, kita seperti bisa merasakan sendiri bagaimana masa depan terasa sudah ada di depan mata. Apa yang disebut sebagai revolusi industri gelombang keempat nyata adanya.

Revolusi industri 4.0 atau gelombang keempat ditandai dengan kemunculan berbagai inovasi yang jauh meninggalkan apa yang selama ini dikerjakan dan dialami manusia. Mobil pintar tanpa pengemudi, kecerdasan buatan yang bertransformasi ke dalam robot superpintar, pengaturan sarana publik dalam satu sistem terintegrasi, hingga pengaturan kebutuhan rumah tangga dalam genggaman tangan.

Anda tak perlu khawatir kehabisan tempat parkir karena mobil yang dikendarai bisa mencari sendiri di mana lot kosong untuk parkir. Saat Anda masih sibuk di kantor, seluruh pekerjaan rumah, termasuk nasib anjing peliharaan, bisa Anda kontrol dari luar rumah.

Pencapaian-pencapaian tersebut bisa dilakukan karena inovasi teknologi internet melalui jaringan telekomunikasi generasi kelima atau 5G. Tak ada lagi delay dalam pengiriman data. Perintah dari satu superkomputer bisa sampai secepat kilat pada produk akhir teknologi yang diinginkan.

Ketiadaan delay memungkinkan perintah dari superkomputer tersampaikan ke mobil swakemudi. Teknologi jaringan 5G memungkinkan perintah berkendara dengan aman melewati kemacetan lalu lintas bisa dikerjakan langsung oleh mobil tanpa seorang sopir pun.

Beberapa waktu lalu sempat tersiar berita soal bagaimana otoritas keamanan China mengawasi warganya melalui teknologi pengenalan sensor wajah atau biometrik. Kemampuan sebuah kamera memindai wajah seseorang di tengah kerumunan ratusan atau bahkan ribuan orang sangat mungkin dilakukan dengan teknologi 5G.

”Pemindaian wajah dengan mudah dan cepat kami lakukan menggunakan teknologi 5G. Ini yang kami lakukan sekarang di China,” ujar Chief Technology Officer Huawei Jacky Wang.

Wang pun mencontohkan bagaimana Huawei berkolaborasi dengan perusahaan operator telekomunikasi di China membangun kota cerdas Yingtan. Teknologi Narrowband Internet of Things (NB IoT) yang diterapkan mampu menjawab kebutuhan akan kota cerdas.

”Warga kota tak perlu direpotkan untuk semua kebutuhan yang dapat diatur oleh teknologi dan dukungan internet supercepat,” lanjut Wang.

Sebagai gambaran dalam penerapannya, sebuah mobil swakemudi bisa dengan mudah mencari tempat parkir yang kosong karena semuanya menjadi terkoneksi. Aplikasi teknologi yang sama bisa diterapkan dalam berbagai bidang. Dari aktivitas pertambangan mineral hingga peternakan. Solusi kemudahan hidup bagi manusia dengan perangkat teknologi yang ada sudah sangat memungkinkan.

Teknologi 5G menjadi prasyarat memungkinkan terciptanya kota cerdas, operasi jarak jauh, mobil tanpa sopir, IoT atau internet untuk semua kebutuhan manusia hingga kecerdasan buatan. Evolusi ini tercapai berkat pencapaian manusia akan teknologi jaringan nirkabel.

Dari generasi pertama atau 1G yang masih analog dan hanya mampu mengirim pesan suara hingga perkembangannya, mulai dari 2G yang mampu melayani teks sampai dengan 5G yang diyakini bakal mampu mengirimkan data hingga 800 Gbps. Kecepatan 800 Gbps itu hampir sama dengan mengunduh 33 film berkualitas HD dalam satu detik. Satu detik. Jadi, bayangkan apa yang bisa dilakukan teknologi jaringan 5G pada setiap kebutuhan manusia.

Revolusi 4.0 yang bakal mengambil alih banyak pekerjaan manusia dengan teknologi, dimulai dari penerapan jaringan 5G. Mereka yang menguasai teknologi jaringan 5G inilah yang menjadi penguasa masa depan.

Bagaimana dengan Indonesia? MWC 2018 memberikan gambaran, betapa Indonesia hanya paria di antara negara-negara yang telah menggenggam masa depan itu. Indonesia hanya jadi konsumen pasar global teknologi komunikasi. Operator telekomunikasi dalam negeri di ajang MWC 2018 dijamu oleh para penyedia solusi jaringan dan diperkenalkan dengan teknologi terbaru untuk memanjakan konsumennya.(KHAERUDIN dari Barcelona, Spanyol)

Sumber: Kompas, 13 Maret 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB