Sejumlah aplikasi ponsel apotek dalam jaringan atau online telah diunduh lebih dari ratusan ribu kali. Namun, jumlah apoteker yang disediakan belum mengimbangi jumlah tersebut. Aplikasi Halodoc, misalnya, telah diunduh sekitar 500.000 kali, sementara aplikasi K24Klik diunduh sedikitnya 100.000 kali.
Idealnya, seorang apoteker memberikan konseling selama 15 menit sebelum obat digunakan oleh pasien. Artinya, jika apoteker bekerja delapan jam sehari, dia dapat memberikan konseling kepada sekitar 30 pasien. ”Konseling ini penting karena menopang proses swamedikasi pasien,” kata dosen manajemen farmasi Program Studi Farmasi Komunitas Klinik Institut Teknologi Bandung Ketut Adnyana saat dihubungi, Senin (12/2).
Era digital dapat mengoptimalkan peran apoteker dalam proses swamedikasi pasien karena menambah pilihan sarana dalam memberikan konseling, misalnya melalui telepon atau obrolan pesan teks langsung (live-chatting). Ketut mengatakan, perlu ada apoteker yang siap siaga dalam sistem aplikasi apotek dalam jaringan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
M PASCHALIA JUDITH J UNTUK KOMPAS–Salah satu apotek K24 yang berada di kawasan Jakarta. Tak hanya fisik, apotek ini juga terintegrasi dengan sistem daring.
Konseling yang diberikan harus bersifat dua arah sehingga apoteker dapat memberikan rekomendasi terapi pengobatan berdasarkan umpan balik dari pasien. ”Tujuannya, agar pasien kembali diingatkan untuk bertanggung jawab pada kesehatannya sendiri. Karena itu, konseling membutuhkan empati dari apoteker,” tutur Ketut.
Sementara jumlah apoteker yang ditugaskan oleh Halodoc dan Goapotik dalam sistem daring, termasuk aplikasi ponselnya, berjumlah tiga orang masing-masing. Apoteker di Halodoc siaga selama 24 jam, sedangkan Goapotik hingga pukul 22.00.
M PASCHALIA JUDITH J UNTUK KOMPAS–Vice President Marketing Halodoc Felicia Kawilarang saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (12/2).
Apoteker di Halodoc bertanggung jawab untuk memastikan obat-obat yang dipesan dengan resep dokter kepada pasien. Sistemnya dapat menandai obat-obat keras (lingkaran merah) yang dipesan dengan resep dokter secara otomatis. ”Tujuannya untuk mengecek adanya penyalahgunaan obat dan memastikan pasien mengetahui cara penggunaan obatnya,” kata Vice President Marketing Halodoc Felicia Kawilarang saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (12/2).
Konsultasi dengan apoteker di Halodoc dapat melalui surat elektronik, telepon, dan obrolan langsung lewat pesan teks. Demikian juga di Goapotik.
Sampai saat ini, Halodoc telah bekerja sama dengan 1.200 apotek di Indonesia. Goapotik sudah menggaet lebih dari 100 apotek di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Chief Operation Officer Goapotik Robyn Soetikno mengatakan, pihaknya akan memperluas hingga Bandung dan Surabaya.
Model bisnis Halodoc dan Goapotik sama dalam pemasaran obat-obatan. Keduanya berupa marketplace atau pasar daring yang menjual obat-obatan dari apotek-apotek yang dikelola secara privat. Kedua aplikasi ini bekerja sama dengan ojek daring dan jasa kurir dalam waktu pengantaran yang rata-rata berkisar 4-6 jam.
M PASCHALIA JUDITH J UNTUK KOMPAS–Seorang pengguna hendak memasang aplikasi Goapotik di ponselnya. Goapotik merupakan salah satu aplikasi ponsel yang melayani pemesanan dan pembelian obat-obatan di sejumlah apotek.
Optimalkan pelayanan
Berbeda dengan Halodoc dan Goapotik, K24klik mengandalkan apotek-apotek fisik K24 yang sudah berdiri. Apotek-apotek ini terintegrasi dalam sistem daring sehingga pasien dapat membeli obat melalui gawainya. Karena itu, waktu pengantarannya rata-rata 1 jam.
Sementara jumlah apoteker yang ditugaskan oleh Halodoc dan Goapotik dalam sistem daring, termasuk aplikasi ponselnya, berjumlah tiga orang masing-masing. Apoteker di Halodoc siaga selama 24 jam, sedangkan Goapotik hingga pukul 22.00.
Kedua pos apoteker ini juga bertanggung jawab untuk verifikasi resep dokter yang diunggah pasien. ”Kami memprioritaskan kesehatan pasien. Jangan sampai, obat untuk mereka disalahgunakan,” ucap Bagas saat dihubungi, Senin (12/2).
Untuk mengoptimalkan pelayanan, tahun ini K24klik berencana untuk menambah apoteker. Bagas mengatakan, pihaknya akan menjaring 500 apotek di luar K24.
Manfaat daring
Apotek daring dapat mempermudah pasien dalam akses terhadap obat-obatan. Felicia memaparkan, dalam survei yang dilakukannya, pasien rata-rata menghabiskan waktu empat jam untuk keluar rumah dan kembali ke rumah untuk berobat saat sakit.
Goapotik ingin membantu apotek-apotek yang dikelola secara individu untuk menerapkan sistem daring. ”Dari survei kami, hanya 20 persen yang baru menerapkan sistem komputer di apoteknya,” ujar Robyn.
Pengguna Goapotik pada 2017 meningkat 900.000 orang menjadi 1,6 juta orang. Sementara pengguna Halodoc dan K24klik meningkat 500 persen masing-masing. (DD09)
Sumber: Kompas, 13 Februari 2018