Sebuah resor di Kabupaten Badung dipilih Oppo untuk meluncurkan ponsel mereka, yakni F5 edisi khusus warna biru mengilap atau dashing blue. Selain mengundang jurnalis, acara itu juga menghadirkan sosok-sosok pengguna media sosial dengan pengikut yang jumlahnya signifikan, kerap disebut influencer, untuk membantu acara ini agar tetap diperbincangkan di linimasa.
Tidak ketinggalan, dua pesohor yang terlibat dalam promosi ponsel ini, yakni penyanyi Isyana Sarasvati dan aktor Morgan Oey. Mereka baru saja membuat serial pendek berjudul Call Me Ai: The Story of the Expert yang ditayangkan di kanal Youtube, mengambil inspirasi dari jargon merek tersebut, yakni ”Pakar Swafoto” alias Selfie Expert.
Dikemas secara mewah, edisi khusus ini dirilis pada Kamis (8/2), yang juga untuk merayakan kolaborasi dengan merek kosmetik MAC dan desainer Rinaldy Yunardi melalui penjualan paket khusus ponsel yang dibundel bersama perangkat kecantikan dan busana desain khusus. Mulai dijual pada 3 Februari lalu, 100 paket khusus itu sudah habis terjual dalam dua menit saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO–Warna biru mengilap (dashing blue) merupakan varian warna baru yang diperkenalkan Oppo untuk seri ponsel pintar F5, Jumat (9/2). Edisi khusus ini diperkenalkan tiga bulan setelah seri F5 diluncurkan Oppo untuk pasar Indonesia.
Direktur Pemasaran Oppo Indonesia Alinna Wenxin berujar, kolaborasi ini adalah bagian dari upaya membangun pemahaman sebagai perusahaan internasional dengan menghadirkan produk yang relevan dengan konsumen muda. Di tingkat global, mereka juga sudah menggandeng merek lain, seperti Victoria’s Secret.
KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO–Oppo berkolaborasi dengan merek kosmetik MAC dan desainer Rinaldy Yunardi dalam bentuk 100 ponsel pintar seri F5 yang dijual bersama peralatan kosmetik dan baju yang didesain khusus.
Manajer Humas Oppo Indonesia Aryo Meidianto menjelaskan, varian biru sudah pernah diperkenalkan untuk seri R1X yang diluncurkan tahun 2015. Hanya saja, seri ini memiliki pengerjaan khusus pada pembungkus sehingga memunculkan kilatan seiring gerakan ponsel.
”Kami ingin membuat ponsel ini sebagai sebuah pernyataan bagi pengguna muda agar mereka bisa tampil beda,” kata Aryo.
Warna biru mengilap mungkin menjadi satu-satunya hal yang diperkenalkan di sana. Ini adalah varian ponsel spesialis swafoto F5 yang sebetulnya sudah diluncurkan pada awal November 2017 atau sekitar tiga bulan lalu.
Konsisten
Saat diperkenalkan November lalu, F5 adalah ponsel yang diandalkan Oppo untuk pasar Indonesia. Mereka punya seri unggulan atau flagship, yakni seri R dan Find, tetapi hanya ponsel swafoto yang akan didengar pasar Tanah Air sejak tahun 2016 saat tipe pertama F1 diperkenalkan.
”Oppo hanya akan fokus kepada ponsel seri F dan belum ada rencana hingga kini untuk mendatangkan seri flagship,” ujar Alinna.
Dijual dengan harga Rp 4,2 juta, F5 menjual kamera depan yang memiliki resolusi 20 megapiksel dengan fitur kecerdasan buatan, yakni kemampuan mengenali wajah pengguna. Tujuannya sederhana, mengimplementasikan fitur untuk mempercantik wajah dengan lebih pas dan tidak berlebihan dengan muka yang dihaluskan serta terlampau putih.
KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO–Oppo berkolaborasi dengan merek kosmetik MAC dan desainer Rinaldy Yunardi dalam bentuk 100 ponsel pintar seri F5 yang dijual bersama peralatan kosmetik dan baju yang didesain khusus.
Keunggulan lain yang dijual dari seri ini adalah rasio layar 18 : 9 yang membuatnya lebih lebar. Oppo bahkan menggandeng penyedia permainan dengan genre MOBA, yakni ”Arena of Valor” (AOV), untuk mempromosikan rasio layar mereka.
Bukan kali pertama Oppo merilis edisi khusus dari ponsel yang sudah diluncurkan beberapa bulan sebelumnya. Kebiasaan ini sudah terlihat sejak generasi pertama, yakni pada F1 Plus edisi Barcelona FC, selanjutnya membentuk tren berupa tiga edisi khusus setiap varian.
Di antaranya Raisaphone yang menjadi edisi khusus F1s, diikuti edisi warna hitam, dan Reza Rahadian. Pada seri F3, kembali muncul edisi Spiderman, diikuti Barcelona FC lantas edisi warna merah.
Untuk F5, kecenderungan itu menguat dengan edisi khusus RAM berkapasitas 6 Gb warna merah, warna passion red, dan dilanjutkan warna biru mengilap. Tidak ketinggalan, ada edisi khusus bersama peralatan kosmetik dari MAC.
Strategi seperti itu, kata Aryo, merupakan upaya agar produk mereka tetap diperbincangkan sejak dirilis hingga stoknya menipis di toko, termasuk untuk memprioritaskan penjualan ponsel swafoto ketimbang flagship berikut mitra yang dianggap relevan bagi masing-masing negara.
Pendekatan lain adalah menghadirkan pilihan yang terbatas bagi konsumen. Alih-alih menyediakan berbagai tipe, Oppo mengandalkan seri F sebagai lini produk andalan ditambah seri A yang bekerja di belakang layar. Satu penjelasan adalah edukasi calon konsumen yang lebih mudah.
”Begitu konsumen datang ke toko dan ingin membelinya, tapi terhalang oleh keterbatasan anggaran, ada opsi yang bisa dipilih, yakni seri A yang lebih terjangkau tapi memiliki fitur dan teknologi yang mendekati,” kata Aryo.
KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO–Pada Kamis (8/2), Oppo meluncurkan varian F5 warna biru mengilap (dashing blue) dari F5 untuk memikat konsumen muda.
A83 adalah ponsel yang dirilis tidak lama setelah F5 diperkenalkan. Dengan harga Rp 3 juta, ponsel menengah ini memiliki beberapa kelebihan yang dimiliki F5, seperti layar dengan rasio 18 : 9, tidak ketinggalan kecerdasan buatan meski ada beberapa spesifikasi yang ”dikorbankan” agar memungkinkan harganya lebih terjangkau.
Dengan menghadirkan ponsel swafoto saja, Oppo memilih fokus menggarap di satu pasar dan dilakukan dengan intens. Strategi tersebut terbukti manjur saat beberapa kompetitor yang selama ini hanya sekilas menawarkan kemampuan kamera depan kini juga menjual jargon swafoto.
Data IDC menunjukkan, Oppo terus menunjukkan agresivitas dalam menguasai pasar ponsel dunia. Laporan kuartal III-2017 menunjukkan pangsa pasar Oppo mencapai 25,2 persen, terpaut tipis dari Samsung sebagai petahana dengan pangsa 30 persen.
Oppo menghadapi persaingan yang keras tahun ini karena merek lain juga melihat kue menggiurkan dari segmen ponsel swafoto ini. Mulai dari Vivo dan Huawei yang juga dari China, Advan dari dalam negeri, hingga Samsung sebagai penguasa pasar. Ini adalah tahun menarik untuk melihat keberlanjutan genre ponsel ini.–DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO
Sumber: Kompas, 12 Februari 2018