Regulasi Pendidikan Jarak Jauh Segera Diterbitkan

- Editor

Selasa, 13 Februari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah akan mengeluarkan regulasi terkait pendidikan jarak jauh pada pertengahan tahun 2018. Regulasi yang tertuang dalam bentuk peraturan menteri itu diharapkan dapat meningkatkan Angka Partisipasi Kasar di Indonesia yang masih tertinggal dari negara lain. Di tahap awal, skema ini akan diterapkan di 51 perguruan tinggi.

Dengan penerbitan peraturan menteri terkait pendidikan jarak jauh tersebut diharapkan dapat menjawab tantangan di era revolusi industri 4.O yang mengedepankan teknologi informasi. Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat mengharuskan dunia pendidikan termasuk perguruan tinggi menyesuaikan diri.

“Jika tidak (menyesuaikan diri), maka kita akan jauh tertinggal,” kata Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir seusai menghadiri dialog nasional di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (12/2). Hadir dalam dialog tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, sejumlah rektor, dan ribuan mahasiswa di Sumsel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nasir mengatakan, Angka Partisipasi Kasar (APK) di Indonesia saat ini masih 31 persen, jauh lebih rendah dibanding negara lain. Dia mencontohkan, APK di Malaysia mencapai 38 persen, Thailand sebesar 51 persen, dan Korea Selatan sudah mencapai 92 persen. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab rendahnya APK di Indonesia, antara lain ketimpangan rasio antara jumlah dosen dengan mahasiswa yang diajarnya dan keterbatasan infrastruktur.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab rendahnya APK di Indonesia, antara lain ketimpangan rasio antara jumlah dosen dengan mahasiswa yang diajarnya dan keterbatasan infrastruktur.

Saat ini rasio dosen dan mahasiswa di bidang eksakta mencapai 1 : 30 orang, adapun untuk bidang sosial bisa mencapai 1 : 40. Dengan rasio itu maka, kegiatan belajar mengajar dengan sistem tatap muka di kelas sangat tidak mungkin efektif. Apalagi, saat ini sejumlah perguruan tinggi masih terkendala dengan sarana infrastruktur yang kurang memadai seperti keterbatasan ruang kelas.

Pembelajaran berbasis daring
Untuk itu, lanjut Nasir, penerapan teknologi informasi melalui pembelajaran berbasis daring (online learning) menjadi solusi terhadap kedua masalah tersebut. “Apabila menggunakan pembelajaran dengan sistem tersebut maka satu dosen bisa mengajar 100 mahasiswa, 200 mahasiswa atau bahkan 1.000 mahasiswa,” katanya.

Nasir mengatakan, untuk tahun ini pemerintah terus berupaya untuk membangun sistem terlebih dahulu. Dengan adanya regulasi pendidikan jarak jauh diharapkan penerapan sistem akan berjalan lebih lancar. Beberapa universitas sudah menerapkan sistem ini.

Dengan adanya regulasi pendidikan jarak jauh diharapkan penerapan sistem pembelajaran berbasis daring akan berjalan lebih lancar. Beberapa universitas sudah menerapkan sistem ini.

“Kami akan menerapkan di 51 universitas. Termasuk akan mendorong Politeknik Negeri Sriwijaya dan Universitas Sriwijaya untuk menerapkan sistem ini,” katanya.

Apabila penerapan teknologi informasi sudah mapan, lanjut Nasir, diharapkan APK Indonesia bisa meningkat menjadi 41 persen. “Kami menargetkan angka tersebut dapat tercapai di tahun 2020,” katanya.

Dengan sistem online learning tidak ada batasan antar negara. Mudah-mudahan perguruan tinggi di Indonesia dapat lebih berkualitas dan mampu bersaing dengan perguruan tinggi kelas dunia.

Rektor Universitas Sriwijaya Anis Saggaff mengatakan, penerapan sistem pembelajaran berbasis daring dilakukan sejak 2010. Sampai saat ini 60 persen dari keseluruhan dosen sudah menerapkan sistem tersebut. Sebenarnya, sistem ini juga telah diterapkan sejak lama, hanya saja terbatas.

“Dulu dari seluruh pertemuan, hanya 25 persen yang diharuskan menggunakan sistem daring. Namun saat ini dapat digunakan tanpa batasa,” ujarnya.

Untuk itu, ujar Anis, pihaknya berharap semua dosen di Unsri dapat menerapkan hal serupa, baik dalam proses pembelajaran maupun ujian. Untuk mendukung penerapan sistem itu, ujar Anis, pihaknya sudah menyiapkan dana sebesar Rp 16 miliar untuk mengubah seluruh 173 kelas yang ada di Unsri berbasis multimedia.

“Dengan skema ini diharapkan prestasi perguruan tinggi dapat meningkat,” kata Anis.–RHAMA PURNAJATI

Sumber: Kompas, 13 Februari 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB