Kembangkan Wisata Pabrik Tebu di Jatim

- Editor

Selasa, 9 Januari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pabrik Gula Tasikmadu - Pekerja memeriksa dan merawat instalasi mesin yang memproses tebu untuk memproduksi gula di Pabrik Gula Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (3/5). Rencananya pada akhir bulan Juni nanti mesin pabrik akan diaktifkan untuk memproduksi gula hingga bulan November.

Kompas/P Raditya Mahendra Yasa (WEN)
03-05-2017

Pabrik Gula Tasikmadu - Pekerja memeriksa dan merawat instalasi mesin yang memproses tebu untuk memproduksi gula di Pabrik Gula Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (3/5). Rencananya pada akhir bulan Juni nanti mesin pabrik akan diaktifkan untuk memproduksi gula hingga bulan November. Kompas/P Raditya Mahendra Yasa (WEN) 03-05-2017

Alih Pabrik Gula Olean, Situbondo, menjadi destinasi wisata pendidikan diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisata di wilayah tersebut. Wisatawan akan memiliki tambahan destinasi untuk memperpanjang kunjungan di Situbondo, selain mengunjungi Taman Nasional Baluran.

”Setelah berkunjung ke Taman Nasional Baluran, wisatawan domestik maupun mancanegara bisa mengunjungi PG Olean karena memiliki nilai sejarah yang tinggi dalam industri gula di Situbondo,” kata Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XI Moch Cholidi, Senin (8/1), di Surabaya.

Alih fungsi ini termasuk salah satu upaya PTPN XI dalam diversifikasi usaha sehingga perlu dibuat nota kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Situbondo dan PTPN XI. Kerja sama ini sejalan dengan program Pemkab Situbondo yang tengah menggalakkan dan menyiapkan tahun kunjungan wisata 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di PG Olean, lanjut Cholidi, wisatawan bisa melihat mesin produksi gula serta informasi mengenai sejarah perjalanan PG Olean yang didirikan Belanda tahun 1846. ”Setelah mengunjungi Situbondo, wisatawan bakal ingat bahwa Situbondo adalah kota gula,” ujar Cholidi.

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mengatakan, promosi wisata PG Olean akan dijadikan satu paket dengan Taman Nasional Baluran. Hal itu membuat wisatawan makin tertarik ke Situbondo karena tidak hanya bisa mengunjungi satu lokasi, tetapi satu rute dengan beberapa destinasi.

”Kami berharap makin banyak swasta atau BUMN yang mengembangkan wisata di Situbondo karena sinergi bisa mempercepat pengembangan kawasan wisata. Agen perjalanan akan digandeng untuk mempromosikan paket wisata baru yang selalu bertambah tiap tahun,” ujarnya.

Kami berharap makin banyak swasta atau BUMN yang mengembangkan wisata di Situbondo karena sinergi bisa mempercepat pengembangan kawasan wisata.

Dinas Pariwisata nantinya, menurut Dadang, akan menambah pemandu wisata sehingga wisatawan tidak hanya melihat tempat wisata, tetapi juga punya pengetahuan dan kesan setelah berkunjung ke Situbondo. Para pemandu wisata tersebut akan mengenakan pakaian khas Situbondo agar makin berkesan di mata wisatawan.

Pabrik Gula Tasikmadu – Pekerja memeriksa dan merawat instalasi mesin yang memproses tebu untuk memproduksi gula di Pabrik Gula Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (3/5). Rencananya pada akhir bulan Juni nanti mesin pabrik akan diaktifkan untuk memproduksi gula hingga bulan November.
Kompas/P Raditya Mahendra Yasa (WEN)
03-05-2017

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA–Pekerja memeriksa dan merawat instalasi mesin yang memproses tebu untuk memproduksi gula di Pabrik Gula Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017).

Brilliant Johan dari Humas PTPN XI menambahkan, alih fungsi PG Olean tak akan dibarengi dengan pemutusan hubungan kerja karyawan yang bekerja di lingkungan pabrik itu. Jika PG Olean berhenti beroperasi, karyawan akan dialihkan ke PG lain di lingkungan PTPN XI.

PG Olean di Situbondo sudah resmi alih fungsi menjadi wisata heritage dan sudah tidak ada lagi alokasi anggaran pada 2018. Kendati demikian, karyawan dan petani tak perlu resah karena PTPN XI memastikan tidak ada PHK secara massal. ”Karyawan dan petani tebu akan dialihkan lokasi gilingnya,” ujar Brilliant.

Hingga saat ini semua PG di lingkungan PTPN XI sedang melakukan penghitungan ketersediaan bahan baku tebu untuk musim giling 2018 guna memenuhi kebutuhan semua PG. Secara bersamaan, beberapa PG, termasuk Olean, termasuk dalam program diversifikasi bisnis dengan merambah heritage, wisata, dan agrowisata.

Cholidi mengatakan, petani diharapkan terus menanam tebu. Sebab, PG Asembagoes, PG lainnya di Situbondo, mendapatkan investasi Rp 728 miliar untuk peningkatan kapasitas produksi dari 3.000 TCD jadi 6.000 TCD. ”Kebutuhan tebu pasti bertambah sehingga petani tetap terus bertanam,” ujarnya. (ETA/SYA)

Sumber: Kompas, 9 Januari 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 15 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB