“Fitness Tracker”, Vivoactive 3 Tidak Berhenti di Satu Aktivitas

- Editor

Senin, 1 Januari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu kendala dari perangkat seperti pemantau kebugaran atau fitness tracker adalah keterbatasan data yang bisa dimasukkan. Artinya seorang yang aktif berlari bisa jadi hanya akan mencari pemantau kebugaran yang memiliki fitur pemantau terkait seperti denyut jantung, pedometer, dan sebagainya.

Padahal sepanjang hari dia bisa melakukan aktivitas lain yang seharusnya bisa dicatat sebagai bagian dari program perbaikan kebugaran. Aktivitas lain seperti yoga, atau sekadar berjalan ringan pun seharusnya bisa ikut dicatat.

Dengan peluang seperti ini, sebetulnya produk pemantau kebugaran memiliki peluang pasar yang lebih beragam. Peluang itulah yang sedang dibidik oleh Garmin saat meluncurkan Vivoactive 3.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO–Vivoactive 3 merupakan perangkat pemantau kebugaran dari Garmin yang dilepas ke pasar Indonesia dengan harga Rp 4 juta hingga Rp 5,5 juta. Dengan fitur pencatatan yang beragam, Garmin menyasar konsumen yang aktif dan bukan hanya atlet profesional semata.

Memiliki desain seperti jam tangan, produk ini punya maksud untuk menjadi bagian dari gaya hidup harian. Garmin mematok harga Rp 4 juta hingga Rp 5,5 juta untuk satu unit. Vivoactive 3 memiliki desain formal sekaligus santai sehingga bisa dipakai dalam suasana apa pun.

Pasar pemantau kebugaran memang sedikit rumit, bila harganya terjangkau fitur yang ditawarkan sedikit dan tidak terlalu mendalam. Sebaliknya, bila ingin data yang melimpah dan fitur beragam, harganya akan lebih mahal dan umumnya dipakai oleh kalangan terbatas seperti atlet atau pecandu olahraga.

Regional Product Manager Asia Garmin Jimmy Chuang menjelaskan, mereka mengincar konsumen berusia 20-55 tahun yang memiliki gaya hidup aktif. Perangkat yang bisa mencatat 15 jenis olahraga diyakini bisa menjadi mitra sehari-hari.

“Pengguna bisa membuat menu latihan sendiri. Dengan aplikasi yang bisa diunduh terpisah, seluruh data bisa dikumpulkan dan digunakan untuk mengikuti perkembangan dari pengguna,” ujar Chuang beberapa waktu lalu.

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO–Side Swipe merupakan fitur yang dimiliki pemantau kebugaran Vivoactive 3 yang dirilis Garmin 13 Desember lalu. Menghadirkan pilihan navigasi selain menyentuh layar, pengguna bisa menggunakan sisi jam dengan sentuhan saja.

Navigasi dilakukan langsung di layar sentuh dari Vivoactive 3, mulai dari mengecek jumlah langkah sampai pemantauan denyut jantung untuk mengukur kadar stres. Untuk seri ini, Garmin memperkenalkan fitur side swipe yang memungkinkan navigasi dari samping badan jam lewat sentuhan agar lebih cepat ketimbang menggeser dengan jari ke layar.

Perangkat yang tahan air memungkinkan pengguna untuk membawanya ke aktivitas dalam air seperti berenang. Daya tahan perangkat ini bisa mencapai tujuh hari bila dipergunakan secara normal.

Koneksi dengan perangkat lain seperti ponsel pintar bisa menjadikan Vivoactive 3 sebagai penghantar pemberitahuan untuk pesan atau panggilan yang masuk. Hanya saja fitur itu terbatas sampai di sana, tidak sampai ada perintah lain yang bisa diberikan.

Kompas berkesempatan untuk mencoba produk lain dari Garmin yakni Vivosport yang berbentuk gelang selama beberapa minggu. Memiliki harga Rp 3,5 juta, perangkat ini punya fitur yang lebih dipangkas ketimbang Vivoactive 3 tapi memiliki benang merah yang sama berkat sensor denyut jantung dan lainnya.

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO–Vivosport sendiri adalah gelang pemantau kebugaran dari Garmin yang dirilis dengan harga Rp 3,5 juta. Menyasar pengguna biasa, perangkat ini memiliki kemampuan untuk mencatat aktifitas fisik penggunanya, termasuk kualitas tidur.

Pengalaman terhubung dengan pemantau kebugaran memang membuat penggunanya lebih awas terhadap indikator-indikator seperti jumlah langkah yang dibuat, kalori yang dibakar, maupun naik turun tingkat stres. Bagi mereka yang memiliki resolusi untuk lebih sehat di tahun 2018, pemantau kebugaran bisa menjadi awal yang baik.–DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO

Sumber: Kompas, 1 Januari 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB