Geliat gim daring berbasis teknologi bergerak (online mobile games) mengalami pertumbuhan yang signifikan dari jumlah pemainnya. Hal ini menjadi peluang kerja sama antara perusahaan e-dagang dan penyedia (developer) gim daring ini.
Permainan video dalam jaringan telah menjadi bisnis amat menggiurkan. Firma riset pasar Newzoo melaporkan tahun lalu, permainan video dalam jaringan memiliki audiens 320 juta orang di seluruh dunia, sebagian besar di antara mereka berada di Asia (Kompas, 1/11). Besarnya jumlah audiens ini menjadi peluang baik untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan penyedia gim daring.
Salah satu perusahaan e-dagang yang memanfaatkan peluang ini adalah Tokopedia yang bekerja sama dengan penyedia gim daring berbasis teknologi bergerak, Moonton. Moonton merupakan penyedia gim daring asal China yang populer dengan gim ”Mobile Legends: Bang Bang”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu perusahaan e-dagang yang memanfaatkan peluang ini adalah Tokopedia yang bekerja sama dengan penyedia gim daring berbasis teknologi bergerak, Moonton.
”Bentuk kerja samanya adalah dengan memberikan kemudahan bagi pemain yang ingin membeli voucer gim atau untuk top up diamonds di ’Mobile Legends: Bang Bang’, bisa melalui platform kami. Selain itu, keamanan dalam transaksinya juga terjamin,” ujar Co-Founder and Director Tokopedia Leontinus Alpha Edison dalam acara Media Gathering, Tokopedia x Mobile Legends di Restoran Aromanis, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/12).
DHANANG DAVID–Country Manager Indonesia Mobile Legends Fendy dalam acara Media Gathering, Tokopedia x Mobile Legends di Restoran Aromanis, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/12).
”Mobile Legends: Bang Bang” merupakan gim dengan jenia MOBA (multiplayer online battle arena) yang ada di platform Android ataupun iOS. Pemain biasanya melakukan top up diamonds (mata uang yang berlaku di gim ”Mobile Legends: Bang Bang”) untuk memaksimalkan permainannya.
”Hingga saat ini tercatat sekitar 35 juta unduhan dengan jumlah 8 juta pemain aktif di Indonesia dalam satu hari. Jumlahnya meningkat drastis. Pada bulan April 2017 jumlahnya tercatat baru 1 juta pemain aktif,” ujar Country Manager Indonesia Mobile Legends Fendy.
Hingga saat ini tercatat sekitar 35 juta unduhan dengan jumlah 8 juta pemain aktif di Indonesia dalam satu hari.
Fendy menuturkan, kerja sama dengan perusahaan e-dagang ini baru pertama kali dilakukan. ”Sebelumnya, pemain yang ingin melakukan top up harus dengan pulsa dan pajak yang cukup besar. Dengan adanya kerja sama ini, pemain bisa lebih mudah untuk melakukan top up,” katanya.
Selain itu, dengan adanya promo-promo dari Tokopedia, pemain bisa mendapatkan cashback dan diamond tambahan. Fendy menjelaskan, untuk semakin menambah jumlah pengguna, ”Mobile Legends: Bang Bang” berencana untuk rutin menambah kompetisi gim di Indonesia.
Senior Business Development Tokopedia Stefans Abdipranoto menuturkan, saat ini Tokopedia telah membuat payment gateaway dengan belasan perusahaan penyedia gim daring, baik lokal maupun internasional.
”Awal mulai terjun di payment gateaway gim ini pada November 2016. Dulu kami hanya sebagai payment gateaway. Namun, kami mencoba untuk semakin terjun ke komunitas gamers dengan mensponsori acara ’Mobile Legends: Bang Bang’ pada November lalu di Senayan,” kata Stefans.
Meski tidak menjelaskan rincian jumlah transaksi yang tercatat hingga saat ini, Stefans menuturkan, jumlahnya relatif bertumbuh setiap bulannya. ”Lonjakan transaksi terjadi pada saat libur panjang, seperti libur Lebaran dan Natal. Mayoritas pemain yang duduk di bangku sekolah hingga mahasiswa sangat aktif bermain gim pada periode tersebut dan melakukan transaksi,” katanya.
Stefans menjelaskan, saat ini terjadi pergesaran dari hardcore gamers ke casual gamers. Hardcore gamers biasanya didominasi oleh pemain gim daring berbasis personal computer (PC), kemudian casual gamers didominasi oleh pemain gim daring berbasis teknologi bergerak, seperti telepon genggam.
”Peluangnya di tahun depan juga semakin banyak gim daring seru yang dimainkan melaui telepon genggam. Namun, untuk gim daring PC juga masih memiliki segmentasi pemainnya sendiri,” kata Stefans.
Batara (25), salah satu pemain ”Mobile Legends: Bang Bang”, menuturkan, semenjak ada gim daring berbasis teknologi bergerak, dirinya jadi lebih jarang bermain gim di PC ataupun gim konsol, seperti Play Station dan X-Box.
”Sebagai karyawan swasta, saya tidak punya banyak waktu untuk bermain gim. Namun, ketika saya butuh waktu untuk refreshing, saya biasanya bermain gim daring dalam genggaman. Semuanya jadi lebih simpel,” tutur Batara.
Sebagai karyawan swasta, saya tidak punya banyak waktu untuk bermain gim. Namun, ketika saya butuh waktu untuk refreshing, saya biasanya bermain gim daring dalam genggaman. Semuanya jadi lebih simpel.
Perilaku konsumen dan masyarakat Indonesia yang mengutamakan akses internet dari perangkat bergerak menjadi salah satu alasan pertumbuhan pemain gim berbasis teknologi bergerak semakin meningkat. Hal itu tecermin dari Google App Usage Study 2016 yang menyebutkan akses internet di Indonesia sebanyak 71 persen dilakukan lewat ponsel pintar.
Selanjutnya, komputer pribadi berada di posisi kedua sebagai perangkat yang digunakan mengakses internet dengan persentase 21 persen. Berikutnya adalah tablet (4 persen) dan penggunaan sejumlah perangkat berbeda secara bersamaan (9 persen).
Riset yang sama juga menyimpulkan, aplikasi gim merupakan aplikasi yang paling banyak diunduh dan dicangkokkan ke dalam perangkat bergerak pengguna. Persentasenya melampaui kebutuhan aplikasi untuk jejaring sosial, komunikasi dan pengiriman pesan, transportasi, pendidikan, belanja, keuangan, gaya hidup, hiburan, produktivitas kerja, serta konsumsi buku, komik, atau majalah (Kompas, 16/5).(DD05)
Sumber: Kompas, 13 Desember 2017